Contoh Soal dan Pembahasan Tes Manajemen Talenta ASN Melalui CACT - Yusep Kurniawan

Breaking

Sunday, September 21, 2025

Contoh Soal dan Pembahasan Tes Manajemen Talenta ASN Melalui CACT


Berikut 100 contoh soal pilihan ganda + jawaban + pembahasan, dibagi per kompetensi: Manajerial & Sosial‐Kultural, Literasi Digital, dan Emerging Skills. Silakan digunakan untuk latihan CACT BKN atau sejenisnya. 

I. Kompetensi Manajerial & Sosial‐Kultural (35 soal)

  1. Seorang manajer mendapati bahwa timnya kurang semangat karena proyek berjalan lambat. Apa tindakan paling tepat sebagai pemimpin agar motivasi tim meningkat?
    A. Memberikan deadline baru yang ketat supaya pekerjaan cepat selesai.
    B. Menegur anggota tim yang malas publik tanpa diskusi sebelumnya.
    C. Mengadakan pertemuan untuk mendengarkan keluhan dan hambatan tim, lalu mencari solusi bersama.
    D. Mengubah struktur tim supaya yang “lemah” dipindahkan.

    Jawaban: C
    Pembahasan: Pemimpin yang efektif mendengarkan, memahami hambatan, dan melibatkan tim dalam pencarian solusi, meningkatkan rasa kepemilikan dan motivasi.

  2. Dalam konteks keberagaman kultur di tempat kerja, apa kualitas sosial‐kultural yang sangat penting bagi manajer?
    A. Menyamaratakan kebiasaan semua anggota tim.
    B. Memaksakan budaya perusahaan tanpa mempertimbangkan latar belakang karyawan.
    C. Empati dan kemampuan adaptif terhadap perbedaan budaya.
    D. Hanya memperhatikan prestasi kerja dan mengabaikan hubungan antar pribadi.

    Jawaban: C
    Pembahasan: Empati dan adaptasi memungkinkan manajer memahami karyawan dari berbagai latar belakang sehingga hubungan kerja lebih harmonis dan produktif.

  3. Seorang manajer harus mengambil keputusan penting yang akan mempengaruhi banyak departemen, meskipun ada ketidakpastian nyata. Sikap manajerial yang paling tepat adalah:
    A. Menunda keputusan sampai semua data lengkap dan situasi sangat jelas.
    B. Mengambil keputusan berdasarkan informasi terbaik yang tersedia, sambil menyiapkan rencana kontingensi.
    C. Memutuskan sendirian tanpa konsultasi agar cepat.
    D. Membiarkan setiap departemen memilih sendiri apa yang terbaik bagi mereka.

    Jawaban: B
    Pembahasan: Manajemen yang efektif pada situasi tak pasti yaitu membuat keputusan secepat mungkin dengan informasi yang ada, sambil mempersiapkan opsi alternatif bila kondisi berubah.

  4. Seorang bawahan dari budaya yang sangat kolektivis tampak enggan untuk menyampaikan pendapatnya dalam rapat. Apa yang sebaiknya dilakukan manajer?
    A. Memaksa mereka berbicara di depan publik agar terbiasa.
    B. Mengabaikan masalah karena itu bukan isu penting.
    C. Menggunakan metode diskusi kecil atau tertulis agar mereka lebih nyaman menyampaikan pendapat.
    D. Menyuruh mereka mengikuti training retorika publik.

    Jawaban: C
    Pembahasan: Untuk budaya kolektivis, metode yang lebih personal atau diskusi kelompok kecil bisa membuat orang merasa lebih aman untuk berpartisipasi.

  5. Manajer yang efektif biasanya memiliki keterampilan “delegasi”. Delegasi yang baik melibatkan:
    A. Memberikan tugas ke tim tanpa arahan lalu memantau setiap detail sendiri.
    B. Menentukan tugas, memberi kejelasan tujuan dan batas‐batas, dan memberdayakan bawahan.
    C. Memilih anggota yang paling lemah agar bisa “belajar tugas berat”.
    D. Menyerahkan seluruh keputusan kepada bawahan tanpa supervisi.

    Jawaban: B
    Pembahasan: Delegasi efektif adalah memberi tugas dengan tujuan jelas, dengan ruang tanggung jawab yang memadai dan dukungan supervisi bila perlu, bukan pengabaian atau micromanagement.

  6. Dalam memecahkan konflik antar anggota tim yang berbeda latar belakang budaya, langkah pertama yang paling tepat adalah:
    A. Segera mengambil tindakan disipliner agar konflik berhenti.
    B. Membiarkan konflik berkembang karena akan mereda dengan sendirinya.
    C. Memfasilitasi dialog terbuka antar pihak untuk memahami perspektif masing‐masing.
    D. Mengabaikan konflik karena dianggap masalah pribadi.

    Jawaban: C
    Pembahasan: Dialog terbuka membantu mengidentifikasi akar masalah dan jalur solusi yang disepakati bersama.

  7. Seorang manajer perlu menetapkan standar etika kerja di tim. Langkah yang paling efektif adalah:
    A. Memberi tahu “jangan lakukan ini dan itu”.
    B. Menuliskan kode etik tim secara bersama, menjelaskan nilai yang diharapkan, dan memberi contoh dalam tindakan.
    C. Mengirim email panjang tentang etika tanpa follow‐up.
    D. Hanya fokus pada produktivitas, lalu etika dianggap otomatis.

    Jawaban: B
    Pembahasan: Nilai dan etika lebih efektif jika dibuat secara partisipatif dan dipraktekkan oleh pemimpin sebagai contoh.

  8. Seorang manajer ingin meningkatkan pelayanan publik dan adaptasi terhadap masyarakat setempat. Pendekatan sosial‐kultural yang baik adalah:
    A. Menggunakan budaya perusahaan tanpa memperhatikan nilai lokal.
    B. Melakukan riset tentang budaya lokal, melibatkan tokoh/tetua masyarakat dalam konsultasi layanan.
    C. Menganggap masyarakat lokal harus menyesuaikan diri dengan sistem organisasi.
    D. Menjalankan kebijakan seragam tanpa fleksibilitas budaya.

    Jawaban: B
    Pembahasan: Pendekatan inklusif dan menghormati budaya lokal meningkatkan kepercayaan publik dan efektivitas layanan.

  9. Manajer menghadapi situasi di mana seorang anggota tim sering terlambat karena tanggung jawab keluarga (budaya lokal sangat menghargai keluarga). Cara yang paling tepat adalah:
    A. Memberi sanksi keras agar tidak terjadi telat lagi.
    B. Mengabaikan keterlambatan karena nilai budaya itu penting.
    C. Membahas secara pribadi, mencari alternatif fleksibel seperti jam kerja fleksibel atau kompensasi lain.
    D. Mengumumkan keterlambatan secara publik agar menjadi contoh.

    Jawaban: C
    Pembahasan: Solusi fleksibel dan dialog pribadi menunjukkan penghargaan terhadap aspek keluarga sekaligus menjaga disiplin.

  10. Seorang manajer di suatu instansi publik ingin memperkuat kolaborasi antar departemen yang biasanya bekerja sendiri‐sendiri. Strategi yang tepat adalah:
    A. Mengadakan workshop lintas departemen untuk membangun pemahaman bersama.
    B. Menuntut semua orang segera berubah cara kerja.
    C. Menunjuk satu departemen sebagai “penggerak utama” dan menyerahkan kolaborasi kepadanya.
    D. Membiarkan mereka menyelesaikan konflik sendiri.

    Jawaban: A
    Pembahasan: Workshop atau aktivitas lintas departemen dapat memperkuat komunikasi, memahami peran masing-masing, dan membangun budaya kerjasama.

  11. Apa ciri dari seorang manajer yang memiliki integritas tinggi?
    A. Mengutamakan keuntungan pribadi di atas kepentingan tim.
    B. Konsisten antara kata dan tindakan, jujur, adil dalam memberikan penghargaan dan koreksi.
    C. Menerapkan standar ganda untuk tim dan dirinya sendiri.
    D. Selalu menyalahkan orang lain bila terjadi masalah.

    Jawaban: B
    Pembahasan: Integritas adalah keselarasan antara perkataan dan tindakan, kejujuran dan sikap adil.

  12. Dalam konteks pemerintahan publik, penting bagi manajer untuk memiliki transparansi publik. Contoh tindakan yang mencerminkan transparansi adalah:
    A. Menyembunyikan informasi yang berpotensi kontroversial agar tidak ada konflik.
    B. Memberikan laporan publik berkala tentang proses dan hasil kerja, termasuk tantangan yang dihadapi.
    C. Hanya melaporkan keberhasilan dan menutup‐tutupi kegagalan.
    D. Memberi info hanya kepada pihak yang dianggap “penting”.

    Jawaban: B
    Pembahasan: Transparansi berarti membuka akses informasi yang relevan kepada publik, termasuk tantangan dan solusi.

  13. Seorang manajer hendak mengembangkan kepemimpinan pada bawahan (succession planning). Apa langkah pertama?
    A. Memutuskan siapa pengganti sekarang tanpa diskusi.
    B. Mengidentifikasi kompetensi kunci yang dibutuhkan dan memberi kesempatan pembelajaran kepada calon.
    C. Tawari jabatan lebih tinggi kepada yang paling lama bekerja.
    D. Hanya memilih berdasarkan prestasi lama.

    Jawaban: B
    Pembahasan: Proses suksesi efektif dimulai dari identifikasi kompetensi yang akan diperlukan, lalu pengembangan calon melalui latihan/sentrain.

  14. Dalam budaya organisasi, sering terjadi “makelar informal” yang hubungan personalnya mempengaruhi keputusan. Bagaimana manajer yang memiliki sosial-kultural tinggi menanggapinya?
    A. Mengabaikan karena sudah biasa.
    B. Menertibkan secara halus dengan memperkuat mekanisme formal dan keadilan prosedural.
    C. Menggunakan makelar itu untuk keuntungannya sendiri.
    D. Membiarkan agar tidak menyinggung orang.

    Jawaban: B
    Pembahasan: Memperkuat aturan formal dan kejelasan prosedur akan menekan praktek informal yang bisa menimbulkan ketidakadilan.

  15. Seorang manajer mengenali bahwa salah satu anggota timnya memiliki potensi besar, tetapi sering ragu buat ambil inisiatif. Apa sebaiknya manajer lakukan?
    A. Mengabaikan karena takut gagal.
    B. Memberi kesempatan kecil yg terkendali, dukungan, dan feedback positif ketika ada upaya.
    C. Menyalahkan kalau tidak inisiatif.
    D. Memaksa dia ambil keputusan besar sekarang juga.

    Jawaban: B
    Pembahasan: Memberi peluang kecil dan memotivasi lewat dukungan membantu individu berkembang secara bertahap.

  16. Kepemimpinan yang inklusif dalam konteks sosial-kultural berarti:
    A. Menyamaratakan perlakuan tanpa peduli perbedaan kebutuhan.
    B. Mengakui dan menghargai perbedaan, lalu memastikan semua suara didengar.
    C. Menghindari konfrontasi budaya supaya tidak ada keributan.
    D. Membatasi keanekaragaman agar mudah diatur.

    Jawaban: B
    Pembahasan: Inklusif artinya mengakui keberagaman, memperlakukan adil, mendengarkan semua pihak.

  17. Manajer di organisasi publik mendapat tekanan dari pihak eksternal (politik, media) yang ingin hasil cepat, sementara kualitas kerja memerlukan waktu. Tindakan yang bijak:
    A. Mengorbankan prosedur agar hasil cepat.
    B. Menjelaskan kepada stakeholder proses, risiko, dan membangun ekspektasi realistis.
    C. Mengabaikan stakeholder agar fokus kerja internal.
    D. Melakukan hasil cepat dengan cara pintas tanpa transparansi.

    Jawaban: B
    Pembahasan: Komunikasi terbuka dengan pihak eksternal penting agar mereka memahami konteks dan batasan kerja publik.

  18. Seorang manajer hendak meningkatkan kepercayaan antar anggota tim. Salah satu cara yang efektif adalah:
    A. Mengatur agar semua rapat dilakukan online saja.
    B. Menjaga konsistensi kata dan tindakan, memberi pujian saat pantas, memaafkan kesalahan kecil.
    C. Memotong cuti anggota tim jika ada kesalahan kecil.
    D. Meminta anggota tim untuk laporan harian secara detil.

    Jawaban: B
    Pembahasan: Kepercayaan tumbuh dari konsistensi, penghargaan, dan cara memanage kesalahan secara konstruktif.

  19. Dalam manajemen perubahan, hambatan sosial-kultural sering muncul. Contoh hambatan itu adalah:
    A. Adanya pelatihan teknologi baru.
    B. Kebiasaan lama, resistensi karena takut kehilangan status, ketidakpercayaan terhadap pemimpin.
    C. Komunikasi jelas tentang manfaat perubahan.
    D. Dukungan pemimpin untuk perubahan.

    Jawaban: B
    Pembahasan: Hambatan utama dalam perubahan biasanya budaya lama, rasa takut, atau kurang kejelasan.

  20. Seorang manajer menerima umpan balik negatif dari bawahan. Sikap sosial-kultural yang baik adalah:
    A. Menolak, membela diri, dan menyalahkan bawahan.
    B. Mendengarkan dengan sikap terbuka, mempertimbangkan kritik, dan jika perlu meminta klarifikasi.
    C. Mengabaikan karena merasa sebagai pemimpin tidak boleh dikritik.
    D. Merespons dengan amarah agar dianggap tegas.

    Jawaban: B
    Pembahasan: Pemimpin yang baik menerima feedback sebagai kesempatan belajar dan menunjukkan kerendahan hati.

  21. Seorang manajer ingin mempromosikan nilai keadilan dalam timnya. Manakah tindakan yang paling mencerminkan keadilan prosedural?
    A. Memberi promosi berdasarkan hubungan pribadi.
    B. Menetapkan kriteria promosi yang transparan dan sama untuk semua anggota.
    C. Mengizinkan favorit untuk melampaui proses.
    D. Membiarkan anggota tim memilih siapa yang dipromosikan.

    Jawaban: B
    Pembahasan: Keadilan prosedural berarti aturan dan proses yang sama, jelas, dan diterapkan secara konsisten.

  22. Seorang manajer hendak mendorong kolaborasi lintas budaya antar tim proyek. Faktor yang paling penting untuk diperhatikan adalah:
    A. Memaksakan satu gaya kerja standar untuk semua.
    B. Memahami gaya komunikasi, nilai, dan kebiasaan budaya tiap anggota.
    C. Menghindar dari perbedaan budaya agar tidak konflik.
    D. Memprioritaskan kecepatan daripada inklusivitas.

    Jawaban: B
    Pembahasan: Karena perbedaan budaya memengaruhi cara komunikasi dan ekspektasi; memahami adalah kunci agar kolaborasi efektif.

  23. Ketika sebuah kebijakan baru diumumkan di organisasi, ada karyawan yang mengatakan bahwa kebijakan itu “justru akan merugikan budaya kerja lama”. Apa respons manajer yang tepat?
    A. Menolak pendapat tersebut sebagai penolakan perubahan.
    B. Mendengarkan, menjelaskan manfaat kebijakan, dan meninjau apakah ada aspek kebijakan bisa diadaptasi untuk menghormati budaya lama tanpa mengorbankan tujuan.
    C. Mengulangi kebijakan tanpa diskusi agar jelas siapa yang berkuasa.
    D. Menunda kebijakan agar tidak ada yang merasa tersinggung.

    Jawaban: B
    Pembahasan: Respons yang inklusif membantu mendapatkan buy-in dan mengurangi resistensi.

  24. Seorang manajer berinteraksi dengan masyarakat dengan latar belakang adat tertentu. Supaya interaksi berjalan baik, dia harus:
    A. Mengabaikan adat, fokus aturan formal institusi.
    B. Belajar tentang adat, menghormati norma lokal, dan mengadaptasi bila memungkinkan.
    C. Menuntut masyarakat mengikuti prosedur institusi tanpa kompromi.
    D. Menjalankan prosedur bagian hukum saja.

    Jawaban: B
    Pembahasan: Menghormati norma adat membantu membangun kepercayaan masyarakat dan mempermudah implementasi kebijakan publik.

  25. Seorang manajer mendapatkan masukan bahwa prosedur kerja saat ini menimbulkan ketidaksetaraan bagi karyawan dari luar kota yang tinggal jauh. Strategi perbaikan yang paling baik adalah:
    A. Menolak karena dianggap masalah pribadi.
    B. Mengadakan survey untuk mengumpulkan data tentang kendala mereka dan mendesain kebijakan kompensatif (misalnya fleksibilitas atau fasilitas tambahan).
    C. Mengabaikan karena logistik sulit.
    D. Memberi sanksi jika mereka tidak memenuhi standar sama seperti yang tinggal dekat.

    Jawaban: B
    Pembahasan: Memperoleh data dulu dan merancang solusi yang adil untuk semua lebih baik daripada keputusan sepihak.

  26. Seorang manajer PKS (personil kunci sumber daya) ingin meningkatkan komitmen pegawai terhadap visi organisasi. Cara yang paling efektif adalah:
    A. Menyebarkan visi lewat papan pengumuman saja.
    B. Mengikutsertakan pegawai dalam perumusan visi, menjelaskan peran mereka, dan menunjukkan bagaimana visi diwujudkan dalam tindakan nyata.
    C. Memberitahu bahwa visi itu wajib tanpa perlu diskusi.
    D. Membiarkan visi hanya di atas dokumen tapi tidak diimplementasikan dalam keputusan sehari-hari.

    Jawaban: B
    Pembahasan: Partisipasi dan tindakan nyata memperkuat pemahaman dan komitmen terhadap visi.

  27. Di tim terdapat anggota yang lebih tua menurut usia maupun jabatan informal, namun performanya menurun. Manajer harus:
    A. Memprioritaskan anggota yang muda berprestasi.
    B. Memberikan peluang dan dukungan kepada anggota yang lebih tua agar dapat meningkatkan kompetensi, tanpa mengabaikan umpan balik.
    C. Mengabaikan karena dianggap tidak relevan.
    D. Menurunkan jabatannya karena performa buruk.

    Jawaban: B
    Pembahasan: Pendekatan menghormati usia/kedewasaan informal sekaligus meningkatkan kompetensi sesuai kebutuhan akan efektif dan adil.

  28. Seorang manajer ingin membangun budaya belajar dalam tim. Tindakan yang paling sesuai adalah:
    A. Hanya menyuruh anggotanya ikut pelatihan di luar kantor.
    B. Menyediakan waktu untuk refleksi, berbagi pengalaman antar anggota, serta mendukung kesalahan sebagai sumber pembelajaran.
    C. Menegur kesalahan secara keras supaya tidak terulang.
    D. Menghindari memberi tugas baru agar tidak terjadi kesalahan.

    Jawaban: B
    Pembahasan: Budaya belajar tumbuh jika organisasi menghargai refleksi, berbagi, dan melihat kesalahan sebagai kesempatan.

  29. Dalam kerjasama antar instansi publik, penting menjaga etika publik. Salah satu prinsip etika publik adalah:
    A. Kepentingan pribadi didahulukan.
    B. Kerahasiaan total agar tidak ada pihak yang tahu.
    C. Akuntabilitas — bertanggung jawab atas keputusan dan tindakan kepada masyarakat.
    D. Fleksibilitas dalam interpretasi hukum agar hasilnya “menarik”.

    Jawaban: C
    Pembahasan: Akuntabilitas adalah pilar etika publik: publik berhak mengetahui dan menilai tindakan lembaga.

  30. Seorang manajer memiliki bawahan dari latar belakang agama yang kuat. Di lingkungan kerja ditemukan perilaku yang dianggap kurang menghormati ritual keagamaan bawahan tersebut. Sikap manajer yang tepat:
    A. Abaikan karena dianggap “hal kecil”.
    B. Diskusikan secara hormat, cari kompromi agar ritual bisa dihormati tanpa mengganggu produktivitas.
    C. Terapkan aturan kerja tanpa mempertimbangkan ritual.
    D. Suruh mereka memilih antara ritual atau pekerjaan.

    Jawaban: B
    Pembahasan: Menghormati keyakinan dan ritual agama bawahan sebagai bagian dari sosial‐kultural, selama tidak melanggar hukum atau produktivitas.

  31. Manajerial skill yang berkaitan dengan pengambilan keputusan di lingkungan publik harus mempertimbangkan:
    A. Hanya keuntungan organisasi.
    B. Kepentingan publik, dampak sosial, keberlanjutan, dan transparansi.
    C. Prosedur internal saja.
    D. Kecepatan lebih penting daripada kualitas.

    Jawaban: B
    Pembahasan: Keputusan di pelayanan publik harus memperhatikan dampak luas dan keberlanjutan, bukan sekadar instansi.

  32. Seorang manajer mendapat laporan adanya diskriminasi tidak langsung terhadap pegawai dari daerah minoritas. Apa yang harus dilakukan?
    A. Mengabaikan laporan karena takut konflik.
    B. Melakukan investigasi, mengidentifikasi kebijakan atau praktik yang diskriminatif, dan melakukan perbaikan.
    C. Menyalahkan pelapor karena dianggap membuat masalah.
    D. Memindahkan pegawai minoritas keluar dari tim agar tidak ada konflik.

    Jawaban: B
    Pembahasan: Penegakan keadilan dan kesetaraan adalah bagian penting dari manajerial & sosial‐kultural; laporan diskriminasi harus ditindaklanjuti.

  33. Dalam manajemen kinerja, manajer harus bisa memberikan umpan balik yang bermanfaat. Umpan balik yang efektif sebaiknya:
    A. Hanya fokus pada kesalahan.
    B. Berisi aspek positif dan negatif, spesifik, konstruktif, dan disampaikan secara pribadi.
    C. Disampaikan secara umum agar tidak menyakiti perasaan.
    D. Diberikan hanya jika diminta bawahan.

    Jawaban: B
    Pembahasan: Umpan balik yang spesifik dan konstruktif membantu perbaikan dan pengembangan, dibanding kritik umum atau hanya negatif.

  34. Seorang manajer hendak memastikan bahwa proses rekrutmen internal bebas dari bias budaya. Salah satu langkah yang tepat adalah:
    A. Memilih kandidat yang paling mirip secara budaya dengan manajer.
    B. Membentuk panel yang beragam, menggunakan kriteria obyektif, dan anonymisasi bila mungkin.
    C. Tanyakan latar belakang budaya kandidat di depan umum.
    D. Mengizinkan referensi pribadi sebagai penentu utama.

    Jawaban: B
    Pembahasan: Panel beragam dan kriteria objektif membantu meminimalkan bias budaya dalam rekrutmen.

  35. Bagaimana seorang manajer menjaga keseimbangan antara performa kerja dan kesejahteraan psikologis tim?
    A. Fokus performa saja karena tugas kerja utama.
    B. Menyediakan waktu istirahat, mendengarkan stres/kebutuhan pribadi, mendorong work‐life balance.
    C. Memotivasi dengan ancaman jika produktivitas turun.
    D. Menghapus cuti agar produktivitas lebih tinggi.

    Jawaban: B
    Pembahasan: Kesejahteraan psikologis penting agar tim dapat kerja optimal, mengurangi burnout dan meningkatkan loyalitas.


II. Literasi Digital (30 soal)

  1. Apa pengertian literasi digital?
    A. Kemampuan menggunakan komputer saja.
    B. Kemampuan memahami, mengevaluasi, dan menggunakan secara bijak teknologi digital dan informasi.
    C. Hanya kemampuan membuat konten digital.
    D. Kemampuan menggunakan sosial media saja.

    Jawaban: B
    Pembahasan: Literasi digital mencakup pemahaman informasi, keamanan, etika dan penggunaan teknologi, bukan hanya satu aspek saja.

  2. Mana dari berikut yang merupakan praktik baik keamanan data pribadi?
    A. Menggunakan password yang sama untuk semua akun.
    B. Menulis password di kertas di meja kerja.
    C. Menggunakan autentikasi dua faktor (2FA) dan password kuat.
    D. Menggunakan nama lahir sebagai password agar mudah diingat.

    Jawaban: C
    Pembahasan: 2FA + password kompleks adalah langkah penting untuk melindungi data pribadi.

  3. Ketika mencari informasi online, penting untuk mengecek kredibilitas sumber. Yang bukan indikator kredibilitas adalah:
    A. Apakah penulis diketahui/terpercaya.
    B. Apakah situs mengandung banyak iklan pop-up.
    C. Apakah ada referensi atau link ke sumber primer.
    D. Apakah ada tanggal publikasi yang jelas.

    Jawaban: B
    Pembahasan: Banyak iklan bisa jadi tanda situs tidak profesional, tapi bukan indikator mutu konten secara langsung seperti kejelasan referensi, penulis, tanggal.

  4. Apa fungsi dari cloud computing dalam organisasi publik?
    A. Menyimpan semua data secara lokal di komputer staf.
    B. Memungkinkan akses data dan aplikasi dari mana saja serta skalabilitas sumber daya.
    C. Menghindari penggunaan internet karena risiko.
    D. Membayar mahal supaya terlihat modern.

    Jawaban: B
    Pembahasan: Cloud memungkinkan fleksibilitas, akses dari lokasi berbeda, efisiensi dan penghematan biaya infrastruktur.

  5. Bagaimana cara mengatasi hoax atau informasi palsu yang tersebar di media sosial?
    A. Langsung membagikan ulang agar semua tahu.
    B. Memverifikasi sumber, memeriksa fakta, sebelum memutuskan untuk tidak menyebarkan.
    C. Memblokir semua orang yang mengirimkan info.
    D. Menganggap semuanya benar agar tidak kelihatan curiga.

    Jawaban: B
    Pembahasan: Verifikasi fakta dan sumber adalah kunci agar tidak menyebarkan misinformasi.

  6. Seorang pegawai publik ingin menggunakan perangkat pribadinya untuk mengakses sistem instansi. Praktik aman adalah:
    A. Menggunakan WiFi publik tanpa proteksi.
    B. Menginstal antivirus & enkripsi data, menggunakan VPN jika perlu.
    C. Membiarkan aplikasi apapun bebas terpasang.
    D. Tidak pernah memperbarui sistem operasi agar tidak berubah.

    Jawaban: B
    Pembahasan: Antivirus, enkripsi, VPN dan update sistem adalah langkah keamanan penting saat memakai device pribadi.

  7. Apa yang dimaksud dengan phishing?
    A. Teknik memancing ikan.
    B. Upaya memperoleh informasi sensitif dengan menyamar sebagai entitas yang tepercaya.
    C. Mencuri komputer secara fisik.
    D. Meretas perangkat keras.

    Jawaban: B
    Pembahasan: Phishing adalah serangan sosial teknik untuk mendapatkan data rahasia seperti password, kartu kredit lewat email/website palsu.

  8. Dalam penggunaan media sosial institusi, manajer harus mempertimbangkan etika digital. Contohnya yaitu:
    A. Mengunggah foto pegawai tanpa izin.
    B. Memastikan konten sesuai kebijakan privasi dan menyertakan sumber jika ada hak cipta.
    C. Menggunakan bahasa provokatif untuk menarik perhatian.
    D. Menyoroti kelemahan kompetitor agar terlihat superior.

    Jawaban: B
    Pembahasan: Etika digital meliputi hak cipta, privasi, kesopanan komunikasi.

  9. Seorang pegawai kira-kira akan mendapatkan serangan ransomware. Terbaik sebagai langkah pencegahan adalah:
    A. Mengklik semua lampiran dalam email agar cepat mengetahui isinya.
    B. Membackup data secara berkala dan menyimpan salinannya di lokasi aman.
    C. Berlangganan semua software ilegal agar lebih murah.
    D. Menonaktifkan firewall agar tidak menghalangi pekerjaan.

    Jawaban: B
    Pembahasan: Backup + proteksi keamanan (firewall, antivirus) adalah bagian penting untuk menghadapi serangan siber.

  10. Saat menggunakan data publik dari internet untuk laporan, apa langkah yang harus diperhatikan?
    A. Menyalin semuanya tanpa menyebut sumber agar lebih ringkas.
    B. Mengecek lisensi, hak cipta, dan menyebut sumber data dengan benar.
    C. Mengubah data sedikit agar lebih cocok.
    D. Menggunakan data yang hanya populer tanpa melihat akurasi.

    Jawaban: B
    Pembahasan: Hak cipta, lisensi, dan atribusi adalah penting untuk penggunaan data secara legal dan etis.

  11. Apa manfaat otomasi dalam organisasi publik?
    A. Mengurangi fleksibilitas karena aturan kaku.
    B. Meningkatkan efisiensi proses yang rutin, mengurangi kesalahan manual.
    C. Membuat pekerjaan lebih monoton tanpa peningkatan.
    D. Menghabiskan banyak waktu pelatihan tanpa hasil signifikan.

    Jawaban: B
    Pembahasan: Otomasi membantu mempercepat, mengurangi human error, membebaskan waktu manusia untuk kerja yang lebih strategis.

  12. Seorang pegawai harus bekerja dengan Big Data. Hal terpenting yang harus dikuasai adalah:
    A. Hanya menyimpan data sebanyak mungkin.
    B. Kemampuan memfilter, menganalisa, dan menarik insight dari data.
    C. Membiarkan data tidak terstruktur tanpa proses.
    D. Fokus pada kuantitas bukan kualitas data.

    Jawaban: B
    Pembahasan: Big Data berarti volume besar + variasi; kemampuan analisis dan interpretasi lebih penting daripada sekadar punya banyak data.

  13. Apa risiko terbesar bila organisasi tidak memperhatikan keamanan siber?
    A. Semua berjalan lancar tanpa hambatan.
    B. Kebocoran data, serangan malware, kerusakan reputasi.
    C. Tidak ada pengaruh nyata.
    D. Biaya teknologi akan sangat rendah.

    Jawaban: B
    Pembahasan: Risiko nyata seperti data bocor, reputasi rusak, bahkan kerugian finansial.

  14. Bagaimana cara efektif meningkatkan literasi digital di antara karyawan publik yang kurang familiar teknologi?
    A. Memberi mereka gadget terbaru saja.
    B. Menyelenggarakan pelatihan dasar, bimbingan, mentoring, dan penggunaan teknologi dalam tugas sehari-hari.
    C. Memaksa menggunakan aplikasi baru tanpa penjelasan.
    D. Menganggap mereka belajar sendiri.

    Jawaban: B
    Pembahasan: Pelatihan dan pendampingan secara langsung membantu adopsi teknologi dan meningkatkan kepercayaan diri.

  15. Manakah dari berikut yang bukan bagian dari keamanan jaringan (network security)?
    A. Firewall.
    B. Enkripsi.
    C. Password sederhana “123456”.
    D. Segmentasi jaringan.

    Jawaban: C
    Pembahasan: Password lemah justru memperbesar risiko; bagian keamanan jaringan meliputi firewall, enkripsi, segmentasi dll.

  16. Seorang manajer menggunakan aplikasi kolaborasi online (misalnya Google Workspace). Agar penggunaan efektif, harus diperhatikan:
    A. Semua anggota bebas menyimpan file di mana saja tanpa aturan.
    B. Standarisasi folder, hak akses, pelatihan, dan protokol keamanan.
    C. Tidak perlu backup karena server cloud selalu aman.
    D. Mengizinkan akses publik untuk semua file supaya mudah dibagikan.

    Jawaban: B
    Pembahasan: Pengaturan struktural dan keamanan penting agar kolaborasi berjalan lancar dan aman.

  17. Apa itu machine learning dalam konteks literasi digital?
    A. Komputer yang cuma menjalankan perintah tanpa belajar.
    B. Cabang AI yang memungkinkan sistem belajar dari data dan memperbaiki performanya tanpa diprogram ulang tiap kali.
    C. Software antivirus.
    D. Game komputer yang mendidik.

    Jawaban: B
    Pembahasan: Machine learning adalah teknologi yang belajar dari data, dapat digunakan untuk prediksi, otomatisasi, dan analisis.

  18. Dalam pengelolaan data instansi, GDPR‐like (aturan perlindungan data) penting karena:
    A. Itu cuma formalitas.
    B. Melindungi hak privasi warga, mencegah penyalahgunaan data, dan menjaga reputasi institusi.
    C. Hanya diperlukan di luar negeri.
    D. Membatasi inovasi teknologi.

    Jawaban: B
    Pembahasan: Aturan perlindungan data penting untuk kepercayaan publik dan keamanan penggunaan data.

  19. Seorang pegawai menerima lampiran email dari alamat tidak dikenal yang mengaku dari instansi mitra. Dia harus:
    A. Membuka lampiran langsung untuk cek isinya.
    B. Memverifikasi sumber melalui jalur resmi sebelum membuka lampiran atau mengklik link.
    C. Menghapus email tanpa membaca sama sekali.
    D. Forward ke semua rekan agar tahu.

    Jawaban: B
    Pembahasan: Verifikasi sumber adalah langkah aman agar tidak terjebak phishing atau malware.

  20. Apa itu Internet of Things (IoT) dan apa manfaatnya di pelayanan publik?
    A. Kumpulan gadget tanpa fungsi.
    B. Konektivitas antar perangkat yang memungkinkan otomatisasi, pengumpulan data real-time, pemantauan dan respons cepat.
    C. Internet lambat.
    D. Hanya main gadget.

    Jawaban: B
    Pembahasan: IoT memungkinkan sensor/perangkat terhubung untuk meningkatkan efisiensi layanan, monitoring lingkungan, pemeliharaan infrastrukur secara prediktif.

  21. Manajer ingin mendorong inovasi digital di organisasi. Salah satunya adalah menerapkan budaya fail fast – learn fast. Artinya:
    A. Gagal besar tidak pernah dibicarakan.
    B. Mendorong eksperimen, belajar dari kegagalan kecil, melakukan iterasi perbaikan cepat.
    C. Bila gagal sekali, jangan coba lagi.
    D. Mengutamakan kesempurnaan sebelum peluncuran produk/digitalisasi.

    Jawaban: B
    Pembahasan: Eksperimen dan belajar cepat dari kegagalan membantu inovasi berjalan lebih adaptif dan responsif terhadap perubahan.

  22. Dalam penggunaan AI untuk pelayanan publik, aspek etika penting diperhatikan adalah:
    A. Transparansi dalam penggunaan AI, perlindungan bias, keadilan, dan privasi.
    B. AI boleh membuat keputusan yang tak bisa dijelaskan asal efektif.
    C. Mengabaikan regulasi asal lebih cepat.
    D. Fokus hanya pada keuntungan tanpa memperhatikan dampak sosial.

    Jawaban: A
    Pembahasan: AI berpotensi bias dan melanggar privasi, jadi etika seperti keadilan, transparansi sangat penting.

  23. Apa kelebihan menggunakan dashboard digital untuk monitoring kinerja instansi?
    A. Memerlukan banyak biaya tanpa manfaat nyata.
    B. Memungkinkan visualisasi data real‐time, mempermudah pengambilan keputusan berbasis data.
    C. Membingungkan karena semua indikator ditampilkan.
    D. Hanya bagus dilihat, tidak berguna untuk tindakan.

    Jawaban: B
    Pembahasan: Dashboard membantu melihat tren, masalah, dan kinerja secara langsung untuk respons cepat.

  24. Teknologi blockchain dalam konteks administrasi publik bisa dipakai untuk:
    A. Membuat basis data yang bisa dimanipulasi.
    B. Sistem pencatatan yang transparan, aman, tak mudah diubah sembarangan, misalnya dalam registrasi aset atau kepemilikan.
    C. Hanya untuk mata uang kripto saja.
    D. Sistim rahasia yang hanya dikuasai segelintir orang.

    Jawaban: B
    Pembahasan: Blockchain memiliki properti desentralisasi, keamanan, dan traceability yang cocok untuk keperluan publik tertentu.

  25. Penanganan data besar (Big Data) dalam instansi publik harus memperhatikan:
    A. Kuantitas data tanpa memastikan kualitas.
    B. Etika, privasi, akurasi, dan relevansi data.
    C. Mengumpulkan data sebanyak mungkin.
    D. Menyimpan data lama tanpa penggunaan.

    Jawaban: B
    Pembahasan: Data harus relevan, akurat, penggunaan sesuai aturan privasi, agar keputusan yang diambil dapat dipercaya dan adil.


III. Emerging Skills (35 soal)

  1. Critical thinking adalah kemampuan untuk:
    A. Menerima semua pendapat orang lain tanpa pertanyaan.
    B. Mempertanyakan asumsi, mengevaluasi bukti, dan menimbang konsekuensi sebelum membuat keputusan.
    C. Segera mengambil keputusan berdasarkan perasaan.
    D. Mengikuti tren populer.

    Jawaban: B
    Pembahasan: Critical thinking melibatkan analisis, pengecekan fakta, dan pemikiran mendalam.

  2. Creative problem solving berarti:
    A. Menyelesaikan masalah dengan cara yang biasa saja.
    B. Menggunakan imajinasi, berpikir “di luar kotak”, mencoba pendekatan baru.
    C. Mengikuti solusi yang sudah tersedia tanpa inovasi.
    D. Menunggu orang lain yang memberi solusi.

    Jawaban: B
    Pembahasan: Kreativitas dalam menyelesaikan masalah mendorong solusi baru dan lebih efektif.

  3. Adaptability sebagai skill muncul sangat penting dalam situasi:
    A. Lingkungan kerja yang kaku dan tidak berubah.
    B. Perubahan regulasi, teknologi, atau prioritas tugas.
    C. Ketika semuanya berjalan normal dan stabil.
    D. Hanya dalam sektor swasta.

    Jawaban: B
    Pembahasan: Adaptabilitas diperlukan ketika ada perubahan; pegawai harus bisa belajar cepat dan menyesuaikan diri.

  4. Emotional intelligence (EI) mencakup:
    A. Hanya kemampuan mengendalikan emosi sendiri.
    B. Kesadaran diri, pengelolaan emosi, empati, hubungan sosial.
    C. Menghindari emosi sama sekali.
    D. Hanya menggunakan emosi untuk mempengaruhi orang lain.

    Jawaban: B
    Pembahasan: EI lengkap mencakup kontrol diri, empati, kemampuan bangun hubungan interpersonal yang baik.

  5. Resilience dalam pekerjaan publik penting karena:
    A. Tidak menemui tekanan sama sekali.
    B. Pekerjaan publik sering menghadapi kritik, tekanan, masalah tak terduga; resilience memungkinkan tetap bangkit.
    C. Agar tidak pernah merasa kesulitan.
    D. Supaya tak pernah berubah metode kerja.

    Jawaban: B
    Pembahasan: Resiliensi adalah daya tahan mental dan kemampuan menghadapi kegagalan atau tekanan.

  6. Kerja tim lintas disiplin memerlukan skill “kolaborasi”. Yang bukan bagian penting dari kolaborasi adalah:
    A. Komunikasi terbuka.
    B. Rasa saling percaya.
    C. Fokus individual tanpa memperdulikan tim.
    D. Pemahaman peran dan tanggung jawab masing-masing.

    Jawaban: C
    Pembahasan: Kolaborasi membutuhkan kontribusi aktif antar anggota; fokus hanya pada diri sendiri tidak mendukung kerja sama.

  7. Leadership agility adalah kemampuan untuk:
    A. Memimpin hanya dalam situasi stabil.
    B. Beradaptasi dalam berbagai situasi, memimpin berubah cepat, membuat keputusan dalam ketidakpastian.
    C. Menunggu instruksi sebelum bergerak.
    D. Mengikuti gaya kepemimpinan satu tipe saja.

    Jawaban: B
    Pembahasan: Agile leadership berarti fleksibel, responsif terhadap perubahan dan tantangan yang muncul.

  8. Design thinking dalam pelayanan publik bisa membantu dengan cara:
    A. Membuat produk berdasarkan asumsi pengelola saja.
    B. Memahami kebutuhan pengguna, prototyping, uji coba cepat, iterasi.
    C. Menghindari masukan dari pengguna.
    D. Hanya fokus pada estetika produk.

    Jawaban: B
    Pembahasan: Design thinking menempatkan user di pusat, dengan pendekatan iteratif.

  9. Kepedulian terhadap keberlanjutan (sustainability) sebagai skill emerging berarti:
    A. Tidak memikirkan dampak lingkungan.
    B. Mempertimbangkan aspek lingkungan, sosial, ekonomi dalam keputusan jangka panjang.
    C. Hanya fokus pada keuntungan jangka pendek.
    D. Mengabaikan regulasi lingkungan.

    Jawaban: B
    Pembahasan: Sustainability penting agar kebijakan tidak merusak lingkungan/masyarakat dan tetap bertahan lama.

  10. Time management skill yang efektif meliputi:
    A. Mengerjakan semua tugas sekaligus (multitasking ekstrem).
    B. Prioritas berdasarkan urgensi & pentingnya, alokasi waktu, delegasi bila perlu.
    C. Menyelesaikan pekerjaan paling mudah dulu agar cepat selesai.
    D. Tidak ada jadwal agar fleksibel terus.

    Jawaban: B
    Pembahasan: Manajemen waktu yang baik meningkatkan efisiensi, mengurangi stres, dan memungkinkan hasil yang lebih berkualitas.

  11. Learning agility adalah:
    A. Keengganan untuk belajar hal baru.
    B. Kemampuan cepat belajar dari pengalaman, beradaptasi di lingkungan baru.
    C. Hanya belajar bila diminta.
    D. Menolak pelatihan baru.

    Jawaban: B
    Pembahasan: Orang dengan learning agility mampu terus berkembang dan beradaptasi dengan cepat.

  12. Innovation mindset dalam organisasi publik:
    A. Menolak ide baru karena terlalu berisiko.
    B. Terbuka pada ide baru, mendorong kreativitas, menerima kegagalan sebagai bagian proses.
    C. Meniru praktik instansi lain tanpa adaptasi.
    D. Fokus pada prosedur lama saja.

    Jawaban: B
    Pembahasan: Mindset inovatif penting agar organisasi tetap relevan dan responsif.

  13. Dalam emerging skills, digital collaboration berarti:
    A. Semua komunikasi tatap muka saja.
    B. Menggunakan alat‐alat digital untuk bekerja sama meskipun jarak jauh, sinkron & asinkron.
    C. Menghindari teknologi dan tetap manual.
    D. Mengirim file besar via email tanpa sistem tracking.

    Jawaban: B
    Pembahasan: Kolaborasi digital mempermudah kerja jarak jauh, mengoptimalkan komunikasi dan kolaborasi lintas lokasi.

  14. Cognitive flexibility adalah:
    A. Keengganan menerima ide baru.
    B. Kemampuan berpindah antara mode berpikir, melihat masalah dari berbagai sudut, adaptif terhadap perspektif baru.
    C. Hanya berpikir berdasarkan pengalaman lama.
    D. Menolak kritik.

    Jawaban: B
    Pembahasan: Flexibilitas kognitif memungkinkan berpikir kreatif dan adaptif saat situasi berubah.

  15. Communication skill dalam era digital mencakup:
    A. Hanya berbicara langsung.
    B. Jelas dan efektif dalam berbagai media (email, pesan instan, video call), mendengarkan aktif.
    C. Mengirim pesan panjang tanpa tujuan jelas.
    D. Mengabaikan umpan balik dari penerima.

    Jawaban: B
    Pembahasan: Komunikasi yang efektif harus sesuai media dan konteks, serta memperhatikan penerima.

  16. Decision‐making under uncertainty adalah kemampuan untuk:
    A. Tidak pernah membuat keputusan sampai semuanya jelas.
    B. Menimbang probabilitas, risiko, manfaat saat data tidak lengkap, membuat keputusan terbaik yang bisa.
    C. Membuat keputusan asal-asalan supaya cepat.
    D. Menghindari tanggung jawab.

    Jawaban: B
    Pembahasan: Di banyak situasi publik, sering harus mengambil keputusan meski ada ketidakpastian; penting mempertimbangkan semua aspek yang diketahui dan risiko.

  17. Ethical judgment & integrity sebagai emerging skill berarti:
    A. Bisa melanggar aturan jika ada tekanan.
    B. Memilih tindakan yang benar meski sulit, mempertimbangkan dampak etik.
    C. Mengutamakan keuntungan/hasil atas nilai.
    D. Menyepelekan nilai jika dianggap penghambat.

    Jawaban: B
    Pembahasan: Keputusan yang memenuhi standar moral dan integritas penting terutama di instansi publik.

  18. Cultural intelligence (CQ) dalam tim multikultural ialah kemampuan untuk:
    A. Memaksakan budaya sendiri kepada orang lain.
    B. Mengenali perbedaan budaya, memahami dan menyesuaikan perilaku agar interaksi berjalan baik.
    C. Mengabaikan budaya lain karena tidak relevan.
    D. Hanya berinteraksi dengan yang budaya sama.

    Jawaban: B
    Pembahasan: CQ membantu menjaga harmoni dan efektivitas dalam situasi multikultural.

  19. Entrepreneurial mindset dalam pelayanan publik bisa bermakna:
    A. Fokus pada profit pribadi.
    B. Keterbukaan terhadap peluang, kreativitas dalam solusi publik, responsiv terhadap kebutuhan warga.
    C. Meniru sektor swasta tanpa mempertimbangkan misi publik.
    D. Menghindari risiko sama sekali.

    Jawaban: B
    Pembahasan: Meskipun bukan bisnis, pelayanan publik bisa dioptimalkan dengan cara inovatif dan responsif seperti wirausaha.

  20. Growth mindset adalah kepercayaan bahwa:
    A. Bakat dan kemampuan tidak bisa berubah.
    B. Kemampuan bisa dikembangkan lewat usaha, pembelajaran, pengalaman.
    C. Hanya bergantung pada talenta bawaan.
    D. Kerja keras tidak ada artinya jika bakat tidak ada.

    Jawaban: B
    Pembahasan: Growth mindset mendorong pembelajaran terus menerus dan resilien.

  21. Dalam situasi krisis digital (misalnya gangguan sistem informasi), seorang manajer dengan emerging skill “stress tolerance” akan:
    A. Panik dan mengambil keputusan tergesa-gesa tanpa analisis.
    B. Tetap tenang, mendelegasikan tugas, fokus mencari solusi, menjaga komunikasi tetap terbuka.
    C. Menyalahkan orang lain.
    D. Mengabaikan masalah supaya tidak diperburuk.

    Jawaban: B
    Pembahasan: Kemampuan menahan stres dan tetap efektif sangat penting di situasi krisis.

  22. Networking skill dalam emerging skill publik artinya:
    A. Hanya berkumpul dengan orang yang sama.
    B. Membangun hubungan profesional dengan berbagai pihak (lembaga, masyarakat, stakeholder) yang bisa mendukung tugas.
    C. Memanfaatkan orang lain untuk keuntungan sendiri.
    D. Menghindar dari interaksi eksternal.

    Jawaban: B
    Pembahasan: Jaringan yang luas membantu sumber informasi, dukungan, kolaborasi.

  23. Systems thinking adalah:
    A. Melihat bagian saja tanpa memperhatikan hubungan antar bagian.
    B. Memahami bahwa lembaga dan masalah publik adalah sistem yang elemen‐nya saling terkait, melihat konsekuensi jangka panjang dan efek samping.
    C. Fokus pada output jangka pendek saja.
    D. Mengabaikan umpan balik dari sistem.

    Jawaban: B
    Pembahasan: Pendekatan sistemik membantu menghindari solusi parsial yang malah menimbulkan masalah baru.

  24. Innovation diffusion (penyebaran inovasi) dalam organisasi publik berarti:
    A. Inovasi hanya di satu divisi saja.
    B. Strategi menyebarkan inovasi ke seluruh organisasi atau masyarakat agar manfaatnya luas.
    C. Menyimpan inovasi sebagai rahasia kompetitif.
    D. Menghambat inovasi agar tetap terkendali.

    Jawaban: B
    Pembahasan: Agar inovasi tidak hanya bagus secara lokal, perlu strategi agar dapat diadaptasi dan diadopsi secara luas.

  25. Seorang manajer ingin meningkatkan keterampilan digital timnya melalui “gamification”—bagaimana caranya?
    A. Menghukum tim jika tidak belajar digital.
    B. Menggunakan elemen permainan (tantangan, poin, penghargaan) dalam pelatihan supaya lebih menarik dan memotivasi.
    C. Melarang semua penggunaan game karena dianggap buang waktu.
    D. Hanya memberikan teori tanpa praktik.

    Jawaban: B
    Pembahasan: Gamification dapat menambah motivasi dan penglibatan dalam pembelajaran digital.

  26. Thinking globally skill penting dalam era digital publik karena:
    A. Semua urusan publik hanya lokal saja.
    B. Isu lintas negara (pandemi, iklim, keamanan siber) memerlukan perspektif global dalam kebijakan dan kolaborasi.
    C. Fokus pada kepentingan nasional saja.
    D. Globalisasi tidak relevan bagi pemerintah lokal.

    Jawaban: B
    Pembahasan: Tantangan global mempengaruhi lokal; kemampuan melihat dan beradaptasi secara global penting.

  27. Media literacy dalam era emerging skill yakni:
    A. Menerima semua berita yang muncul.
    B. Kemampuan mengevaluasi media, memahami bias, membedakan fakta dan opini, mengenali propaganda.
    C. Membagikan konten apa saja agar viral.
    D. Menghindari membaca media sama sekali.

    Jawaban: B
    Pembahasan: Literasi media membantu mencegah disinformasi dan memungkinkan publik/petugas memahami konteks berita.

  28. Cross‐cultural communication dalam emerging skill sering ditemui ketika:
    A. Semua anggota tim satu budaya.
    B. Tim atau stakeholder berasal dari budaya berbeda.
    C. Tidak ada komunikasi resmi.
    D. Hanya lewat dokumen tanpa wajah.

    Jawaban: B
    Pembahasan: Dalam tim multikultural, penting memahami cara berkomunikasi yang sesuai budaya lain agar tidak terjadi miskomunikasi.

  29. Ketika organisasi harus menerapkan kebijakan berbasis teknologi baru dan banyak yang takut gagal, pemimpin emerging skill yang baik akan:
    A. Memaksakan kebijakan saja agar cepat.
    B. Menyediakan pelatihan, dukungan, pilot project kecil sebagai eksperimen sebelum implementasi penuh.
    C. Menunda terus kebijakan karena takut risiko.
    D. Mengutuk kegagalan sebagai kesalahan personal.

    Jawaban: B
    Pembahasan: Pendekatan bertahap dan dukungan mengurangi risiko dan resistensi.

  30. Digital storytelling sebagai emerging skill bisa digunakan oleh instansi publik untuk:
    A. Membuat laporan yang membosankan.
    B. Menyampaikan kebijakan atau informasi publik lewat narasi digital yang menarik agar lebih dipahami dan diingat masyarakat.
    C. Hanya untuk keperluan hiburan.
    D. Memanipulasi fakta agar terlihat bagus.

    Jawaban: B
    Pembahasan: Storytelling membantu menyampaikan pesan kompleks secara mudah dipahami dan mendekatkan organisasi dengan publik.

  31. Self-management skill meliputi:
    A. Bergantung selalu pada orang lain untuk motivasi.
    B. Disiplin, mengatur diri sendiri, menetapkan target, refleksi pribadi.
    C. Menunda tugas sampai menit terakhir.
    D. Tidak peduli dengan keseimbangan pribadi‐pekerjaan.

    Jawaban: B
    Pembahasan: Kemampuan mengelola diri sendiri meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan.

  32. Mindfulness atau kesadaran penuh dalam konteks kerja berarti:
    A. Multitasking agar banyak yang selesai.
    B. Fokus pada saat ini, menyadari stres / pikiran negatif, mengambil jeda agar tetap sehat mental.
    C. Mengabaikan perasaan sendiri.
    D. Terus bekerja tanpa istirahat agar produktivitas tinggi.

    Jawaban: B
    Pembahasan: Kesadaran penuh membantu meredam stres dan meningkatkan konsentrasi.

  33. Small wins strategy dalam mencapai perubahan besar adalah:
    A. Fokus pada satu perubahan besar sekaligus.
    B. Memecah perubahan menjadi langkah-langkah kecil yang bisa diukur dan dirayakan tiap berhasil.
    C. Mengabaikan progres kecil.
    D. Menunggu hasil besar saja.

    Jawaban: B
    Pembahasan: Perubahan besar lebih mudah dicapai lewat langkah kecil yang konsisten; juga memotivasi karena terasa progres.

  34. Mentoring & coaching skill dalam emerging skill berguna karena:
    A. Mentoring hanya untuk pekerja lama.
    B. Dengan mentoring/coaching, bakat dan potensi bawahan bisa diasah lebih cepat dan efektif.
    C. Coaching dianggap membuang waktu.
    D. Mentoring hanya formalitas.

    Jawaban: B
    Pembahasan: Mentoring memberi pengalaman, umpan balik, dan pembelajaran langsung yang sangat membantu perkembangan individu.

  35. Curiosity sebagai skill penting artinya:
    A. Tidak peduli pada hal baru.
    B. Rasa ingin tahu, mempertanyakan, belajar terus menerus ke hal baru.
    C. Hanya mengikuti petunjuk.
    D. Menganggap sudah tahu segalanya.

    Jawaban: B
    Pembahasan: Keingintahuan mendorong inovasi dan kemampuan berkembang di situasi baru.

  36. Global trends awareness berarti mengetahui:
    A. Trend lokal saja.
    B. Isu-isu global seperti krisis iklim, teknologi, demografi yang bisa mempengaruhi kebijakan publik lokal.
    C. Trend fashion saja.
    D. Berita gosip.

    Jawaban: B
    Pembahasan: Tren global bisa berdampak lokal; instansi publik harus peka terhadap perubahan global agar kebijakan relevan.

  37. Ethical hacking / cybersecurity mindset di era emerging skill meliputi:
    A. Melakukan hacking ilegal agar cepat mendapat data.
    B. Kesadaran bahwa keamanan siber penting, belajar potensi ancaman, dan mendorong praktik aman.
    C. Menganggap keamanan siber bukan urusan instansi.
    D. Membiarkan perangkat tidak diperbarui.

    Jawaban: B
    Pembahasan: Kesadaran ancaman dan tindakan preventif sangat penting di era digital.

  38. Project management skill di era emergent melibatkan:
    A. Mengelola proyek sendirian tanpa tim.
    B. Penjadwalan, alokasi sumber daya, monitoring, adaptasi terhadap perubahan, komunikasi.
    C. Tidak merencanakan, mulai saja kemudian sesuaikan.
    D. Menutup informasi proyek dari stakeholder.

    Jawaban: B
    Pembahasan: Manajemen proyek efektif memerlukan struktur, komunikasi, adaptasi, dan kontrol.

  39. Data driven decision making dalam emerging skill berarti:
    A. Mengambil keputusan berdasarkan feeling semata.
    B. Mengumpulkan data, menganalisa, menggunakan data sebagai dasar pengambilan keputusan.
    C. Mengabaikan data karena memakan waktu.
    D. Menggunakan data yang salah agar sesuai keinginan.

    Jawaban: B
    Pembahasan: Keputusan yang baik sering kali didasari data yang valid agar risiko lebih kecil dan hasil lebih efektif.

  40. Sustainability mindset dalam emerging skill mencakup:
    A. Mengabaikan dampak lingkungan dan sosial.
    B. Memperhatikan dampak jangka panjang terhadap lingkungan, masyarakat, dan ekonomi dalam kebijakan dan praktek.
    C. Fokus keuntungan segera saja.
    D. Melepas regulasi agar lebih mudah bergerak.

    Jawaban: B
    Pembahasan: Mindset keberlanjutan memastikan bahwa tindakan hari ini tidak merugikan generasi mendatang dan lingkungan.

--- *** ---

No comments:

Post a Comment