MEMAHAMI PERBEDAAN CP, TP, DAN ATP DALAM KURIKULUM MERDEKA - Yusep Kurniawan

Breaking

Thursday, October 30, 2025

MEMAHAMI PERBEDAAN CP, TP, DAN ATP DALAM KURIKULUM MERDEKA


Dalam implementasi Kurikulum Merdeka, tiga istilah yang sering muncul dan kadang membuat bingung para guru adalah CP, TP, dan ATP.


Meski terlihat mirip, ketiganya memiliki fungsi dan peran yang berbeda, namun saling berkaitan erat.

Agar tidak salah kaprah, mari kita bahas perbedaan dan keterkaitan antara CP (Capaian Pembelajaran), TP (Tujuan Pembelajaran), dan ATP (Alur Tujuan Pembelajaran) dengan bahasa yang mudah dipahami. ✨


Apa itu CP?

Capaian Pembelajaran (CP) adalah kompetensi akhir yang harus dikuasai peserta didik di akhir suatu fase pembelajaran.
CP menjadi arah besar atau peta akhir yang menggambarkan kemampuan, pengetahuan, dan keterampilan yang diharapkan dikuasai siswa setelah menyelesaikan satu fase (misalnya Fase A, B, C, dan seterusnya).

Contohnya:

“Peserta didik mampu menjelaskan siklus air dan kaitannya dengan kehidupan manusia.”


Pernyataan tersebut adalah salah satu bentuk CP. Artinya, setelah seluruh proses belajar dalam fase itu selesai, peserta didik diharapkan sudah mencapai kompetensi tersebut.


Dari satu CP inilah guru kemudian menganalisis dan memecahnya menjadi beberapa Tujuan Pembelajaran (TP) yang lebih spesifik dan bisa dicapai melalui beberapa pertemuan belajar.


***


ATP Itu Apa?

Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) adalah rangkaian langkah-langkah atau tahapan sistematis untuk mencapai CP.
Jika CP diibaratkan sebagai tujuan akhir perjalanan, maka ATP adalah rute atau jalur yang akan ditempuh agar sampai ke tujuan itu.


Di dalam ATP, terdapat beberapa TP (Tujuan Pembelajaran) yang disusun berurutan dan logis, dari yang paling mudah hingga paling kompleks.

Contohnya:

TP 1: Menjelaskan pengertian penguapan dan kondensasi.


TP 2: Mengidentifikasi peristiwa penguapan dan kondensasi dalam kehidupan sehari-hari.

TP 3: Menyimpulkan proses terjadinya siklus air.

Ketiga TP tersebut membentuk satu alur logis (ATP) yang mengantarkan peserta didik menuju CP tentang siklus air.


Hubungan antara CP, TP, dan ATP

Hubungan ketiganya bisa digambarkan seperti pendakian gunung:


CP = Puncak Gunung (Tujuan Akhir)

ATP = Jalur Pendakian (Rangkaian Tahapan Belajar)

TP = Langkah demi langkah yang dilalui di sepanjang jalur tersebut

Tanpa CP, guru tidak tahu ke mana arah akhir pembelajaran.
Tanpa ATP dan TP, guru bisa “tersesat” karena tidak memiliki panduan langkah-langkah yang jelas.

Maka, ATP lahir dari CP, dan TP menjadi komponen utama dalam ATP. Guru membaca CP, lalu memecahnya menjadi beberapa TP yang disusun secara sistematis dalam bentuk ATP.


***


Mengapa Guru Perlu Memahami Ketiganya?

Guru yang memahami hubungan CP–TP–ATP akan lebih mudah:


Menyusun rencana pembelajaran yang terarah dan terukur.


Menyesuaikan kegiatan belajar dengan tahap perkembangan dan kemampuan siswa.

Melakukan asesmen formatif di setiap tahapan pembelajaran.

Memastikan peserta didik berkembang secara bertahap dan berkelanjutan.

Dengan kata lain, ATP membantu guru memastikan bahwa setiap langkah pembelajaran mengarah langsung ke pencapaian CP.


*** 


Dari CP ke ATP: Proses yang Harus Dipahami Guru

Proses berpindah dari CP ke ATP bukan berarti mengganti isi pembelajaran, melainkan mengurai arah pembelajaran menjadi lebih rinci dan aplikatif.


Guru tidak lagi hanya fokus pada hasil akhir (CP), tetapi juga memperhatikan proses dan tahapan belajar yang perlu dilalui siswa (ATP dan TP).

Inilah yang membuat pembelajaran menjadi lebih bermakna, fleksibel, dan sesuai kebutuhan murid.


Kesimpulan

Memahami perbedaan antara CP, TP, dan ATP adalah langkah awal bagi guru dalam menerapkan Kurikulum Merdeka secara efektif.


CP memberikan arah besar tentang apa yang ingin dicapai.

TP menjelaskan apa yang dilakukan siswa dalam proses belajar.

ATP menggambarkan urutan logis dari semua TP hingga mencapai CP.


Ketika guru mampu menyusun ATP yang baik berdasarkan CP, maka pembelajaran di kelas akan lebih terstruktur, menyenangkan, dan bermakna.


Ingat: Kurikulum Merdeka bukan sekadar dokumen, tetapi panduan menuju pembelajaran yang berpihak pada murid. (YK)

No comments:

Post a Comment