Berikut adalah contoh – contoh soal selesi substansi versi penulis, hanya sebagai bahan referensi saja.
Soal 1 – Kompetensi Profesional
Kasus:
SD Arjuna berada di lokasi strategis dan mudah dijangkau masyarakat. Kepala sekolah baru, Pak Ali, dikenal kreatif dan berjiwa wirausaha. Semua guru telah berkualifikasi S1, dan dua di antaranya pernah mengikuti lomba guru berprestasi tingkat provinsi. Sekolah memiliki lahan sayur dan buah yang menjadi sumber dana tambahan. Namun, fasilitas belajar masih terbatas; banyak alat laboratorium IPA dan perlengkapan olahraga yang rusak.
Pertanyaan:
Langkah profesional apa yang sebaiknya dilakukan Pak Ali untuk mengatasi keterbatasan sarana belajar di SD Arjuna?
A. Mengajukan proposal bantuan ke dinas pendidikan dan menunggu persetujuan.
B. Membatasi jumlah siswa per kelas agar fasilitas cukup.
C. Menjalin kerja sama dengan SD Bima untuk pemanfaatan fasilitas bersama.
D. Meminta sumbangan alat belajar dari orang tua siswa.
Kunci: C
Soal 2 – Kompetensi Sosial
Kasus: Masih di SD Arjuna.
Pertanyaan:
Untuk membangun hubungan sosial yang baik dengan lingkungan sekitar, apa tindakan tepat kepala sekolah?
A. Meningkatkan prestasi akademik sekolah agar citra meningkat.
B. Mengadakan kegiatan kerja bakti bersama masyarakat sekitar.
C. Mengadakan lomba antar sekolah untuk menunjukkan keunggulan.
D. Mengalihkan siswa tidak mampu ke sekolah lain.
Kunci: B
Soal 3 – Kompetensi Kepribadian
Kasus:
Pak Budi, guru senior SD Nusantara, dikenal disiplin dan berkomitmen tinggi. Namun, guru-guru muda menganggapnya terlalu keras. Suatu hari, Pak Budi menegur guru muda yang datang terlambat di depan siswa.
Pertanyaan:
Sebagai kepala sekolah, bagaimana Anda menjaga suasana kerja yang positif?
A. Menegur Pak Budi secara langsung agar tidak mengulanginya.
B. Mengadakan diskusi bersama guru tentang budaya kerja sehat.
C. Memindahkan Pak Budi ke bidang administrasi.
D. Membuat aturan agar guru senior tidak menegur guru muda.
Kunci: B
Soal 4 – Kompetensi Profesional
Kasus:
Kepala SD Harapan Bangsa ingin mengembangkan program literasi sekolah, tetapi sebagian guru menganggapnya hanya menambah beban kerja.
Pertanyaan:
Langkah strategis agar program literasi dapat diterima semua guru?
A. Mengeluarkan surat edaran wajib pelaksanaan program.
B. Memberi insentif bagi guru yang mendukung.
C. Mengajak guru berdiskusi untuk merancang program literasi kontekstual.
D. Mengizinkan guru yang tidak setuju untuk tidak ikut.
Kunci: C
Soal 5 – Kompetensi Sosial
Kasus:
SD Mandiri memiliki siswa dari berbagai latar budaya. Saat perayaan Hari Kartini, muncul perbedaan pendapat antar orang tua tentang pakaian adat yang digunakan.
Pertanyaan:
Langkah paling bijak kepala sekolah untuk meredakan konflik tersebut?
A. Membatalkan kegiatan Hari Kartini.
B. Menentukan satu jenis pakaian adat wajib.
C. Memberi kebebasan siswa memilih pakaian adat sesuai daerahnya.
D. Menyerahkan keputusan pada komite sekolah.
Kunci: C
Soal 6 – Kompetensi Kepribadian
Kasus:
Pak Dani, kepala sekolah baru, mendapati beberapa guru senior sering absen rapat tanpa alasan, sedangkan guru muda hadir tepat waktu.
Pertanyaan:
Sikap kepribadian apa yang harus ditunjukkan Pak Dani?
A. Menegur guru senior di depan umum.
B. Memberi teladan disiplin dan menyampaikan harapan dengan cara persuasif.
C. Mengangkat guru muda menjadi pemimpin tim.
D. Membiarkan guru senior karena sulit diubah.
Kunci: B
Soal 7 – Kompetensi Profesional
Kasus:
Di SD Cendekia, banyak guru belum menguasai teknologi pembelajaran, padahal sekolah sudah memiliki perangkat TIK lengkap.
Pertanyaan:
Langkah profesional yang harus dilakukan kepala sekolah?
A. Menyelenggarakan pelatihan internal berkelanjutan dengan guru TIK.
B. Menggunakan perangkat hanya untuk guru yang siap.
C. Menugaskan guru muda melatih guru senior.
D. Membeli perangkat baru yang lebih sederhana.
Kunci: A
Soal 8 – Kompetensi Sosial
Kasus:
SD Sejahtera berencana menjalin kemitraan dengan dunia usaha untuk mendukung kegiatan ekstrakurikuler.
Pertanyaan:
Langkah awal yang tepat dilakukan kepala sekolah?
A. Menyebarkan proposal ke perusahaan.
B. Mengundang tokoh masyarakat dan pelaku usaha dalam forum pendidikan.
C. Meminta guru mencari sponsor sendiri.
D. Menjalin kerja sama hanya dengan satu perusahaan besar.
Kunci: B
Soal 9 – Kompetensi Kepribadian
Kasus:
Kepala sekolah diketahui memiliki favoritisme terhadap beberapa guru, sehingga muncul rasa tidak adil di kalangan guru lain.
Pertanyaan:
Sikap kepribadian yang harus dikembangkan?
A. Keadilan dan integritas dalam mengambil keputusan.
B. Kewibawaan agar tidak mudah dikritik.
C. Fleksibilitas menyesuaikan dengan karakter guru.
D. Ketegasan dalam memilih guru andalan.
Kunci: A
Soal 10 – Kompetensi Profesional
Kasus:
Ujian sekolah berbasis proyek akan diterapkan, tetapi sebagian guru belum memahami konsep asesmen proyek.
Pertanyaan:
Sebagai kepala sekolah, langkah tepat yang harus diambil adalah:
A. Meminta guru belajar mandiri.
B. Menunda penerapan asesmen proyek.
C. Menyelenggarakan pelatihan dan praktik kolaboratif.
D. Menugaskan satu guru membuat contoh.
Kunci: C
Soal 11 – Kompetensi Manajerial
Kasus:
Kepala SD Harapan Mulia ingin menumbuhkan budaya disiplin di sekolah, tetapi sebagian guru belum konsisten datang tepat waktu.
Pertanyaan:
Langkah manajerial pertama yang perlu dilakukan?
A. Memberikan sanksi langsung pada guru yang terlambat.
B. Membuat aturan tertulis dan menegakkannya dengan teladan.
C. Menyampaikan peringatan lewat rapat guru.
D. Menyerahkan pada wakil kepala sekolah bidang ketertiban.
Kunci: B
Soal 12 – Kompetensi Supervisi Akademik
Kasus:
Hasil supervisi menunjukkan sebagian guru kesulitan membuat rubrik penilaian autentik.
Pertanyaan:
Langkah lanjutan kepala sekolah yang paling tepat?
A. Menilai kembali hasil kerja guru tanpa diskusi.
B. Mengadakan lokakarya penyusunan rubrik penilaian.
C. Menyerahkan perbaikan kepada guru masing-masing.
D. Menghapus rubrik dari sistem penilaian.
Kunci: B
Soal 13 – Kompetensi Manajerial
Kasus:
Sekolah mendapat bantuan dana BOS tambahan untuk pembelian alat TIK.
Pertanyaan:
Bagaimana kepala sekolah memastikan dana digunakan secara transparan?
A. Menyerahkan pengelolaan dana kepada bendahara.
B. Mengumumkan rencana dan realisasi penggunaan dana melalui papan informasi sekolah.
C. Mengatur pembelanjaan sesuai keinginan guru TIK.
D. Melaporkan penggunaan dana hanya pada dinas pendidikan.
Kunci: B
Soal 14 – Kompetensi Kewirausahaan
Kasus:
Sekolah memiliki lahan kosong yang belum dimanfaatkan.
Pertanyaan:
Langkah kreatif yang bisa dilakukan kepala sekolah untuk meningkatkan pendapatan sekolah?
A. Menyewakan lahan kepada pihak luar.
B. Mengembangkan kebun sayur organik sebagai media belajar dan sumber pendapatan.
C. Membiarkan lahan sebagai area terbuka hijau.
D. Mengusulkan bantuan ke dinas pertanian.
Kunci: B
Soal 15 – Kompetensi Supervisi Akademik
Kasus:
Guru baru belum memahami cara menyusun RPP berdiferensiasi.
Pertanyaan:
Tindakan kepala sekolah yang paling efektif?
A. Menugaskan guru senior mendampingi dalam pendampingan klinis.
B. Menilai hasil RPP tanpa bimbingan.
C. Mengarahkan guru baru mencari contoh di internet.
D. Menunda kewajiban menyusun RPP.
Kunci: A
Soal 16 – Kompetensi Sosial
Kasus:
Orang tua siswa mengeluhkan kurangnya komunikasi dari pihak sekolah mengenai perkembangan anak.
Pertanyaan:
Langkah paling efektif untuk memperbaiki hubungan sekolah dan orang tua?
A. Membuat grup media sosial untuk komunikasi intensif.
B. Mengirim laporan hasil belajar setiap akhir semester saja.
C. Menyampaikan keluhan orang tua lewat komite sekolah.
D. Menyelenggarakan pertemuan hanya jika ada masalah besar.
Kunci: A
Soal 17 – Kompetensi Kepribadian
Kasus:
Kepala sekolah menerima kritik tajam dari orang tua di media sosial.
Pertanyaan:
Bagaimana sikap profesional yang harus ditunjukkan?
A. Membalas kritik secara terbuka di media sosial.
B. Mengabaikan komentar negatif.
C. Menanggapinya dengan klarifikasi santun dan menindaklanjuti masalah secara internal.
D. Melaporkan orang tua ke pihak berwenang.
Kunci: C
Soal 18 – Kompetensi Manajerial
Kasus:
Sekolah ingin menerapkan sistem digital presensi guru. Namun, sebagian guru tidak terbiasa menggunakan teknologi.
Pertanyaan:
Langkah bijak kepala sekolah untuk memastikan implementasi berjalan baik?
A. Mewajibkan tanpa pelatihan.
B. Memberikan pelatihan dan pendampingan bertahap.
C. Menunda penerapan hingga semua guru siap.
D. Menugaskan guru muda menggantikan guru senior.
Kunci: B
Soal 19 – Kompetensi Supervisi Akademik
Kasus:
Kepala sekolah ingin meningkatkan kualitas pembelajaran berbasis proyek (PBL).
Pertanyaan:
Tindakan paling efektif?
A. Mengadakan supervisi kelas terfokus pada penerapan PBL.
B. Menilai hasil proyek siswa tanpa meninjau proses.
C. Mengharuskan guru membuat laporan PBL.
D. Mengundang pengawas untuk mengevaluasi guru.
Kunci: A
Soal 20 – Kompetensi Kewirausahaan
Kasus:
Sekolah berencana mengembangkan program “Sekolah Ramah Lingkungan”.
Pertanyaan:
Strategi kewirausahaan yang bisa mendukung program tersebut?
A. Membuat program daur ulang sampah bernilai ekonomi.
B. Menjual barang plastik bekas tanpa pembelajaran.
C. Mengandalkan bantuan dari CSR.
D. Mengurangi kegiatan siswa di luar kelas.
Kunci: A
Soal 21 – Kompetensi Kepribadian
Kasus:
Kepala sekolah dihadapkan pada godaan pemberian hadiah dari pihak vendor pengadaan alat.
Pertanyaan:
Sikap kepribadian yang harus dijaga?
A. Menolak dengan sopan demi menjaga integritas.
B. Menerima sebagai bentuk terima kasih.
C. Membiarkan bendahara yang memutuskan.
D. Melaporkannya ke guru lain.
Kunci: A
Soal 22 – Kompetensi Sosial
Kasus:
Di wilayah sekolah terdapat konflik antar warga yang berpotensi memengaruhi keamanan siswa.
Pertanyaan:
Langkah sosial yang tepat diambil kepala sekolah?
A. Menghentikan kegiatan belajar sementara.
B. Menjalin komunikasi dengan tokoh masyarakat untuk menjaga kondusivitas.
C. Meminta guru waspada tanpa bertindak.
D. Melapor ke dinas tanpa koordinasi lokal.
Kunci: B
Soal 23 – Kompetensi Profesional
Kasus:
Guru kesulitan memanfaatkan hasil asesmen untuk perbaikan pembelajaran.
Pertanyaan:
Langkah kepala sekolah yang mendukung pengembangan profesional guru?
A. Mengadakan pelatihan tindak lanjut hasil asesmen formatif.
B. Menyerahkan semuanya pada supervisi pengawas.
C. Memberi contoh laporan nilai siswa saja.
D. Menghapus asesmen formatif.
Kunci: A
Soal 24 – Kompetensi Manajerial
Kasus:
Sekolah mengalami penurunan minat masyarakat untuk mendaftar.
Pertanyaan:
Langkah strategis kepala sekolah untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat?
A. Mengiklankan sekolah di media sosial dengan keunggulan program.
B. Mengubah nama sekolah agar lebih menarik.
C. Menurunkan standar penerimaan siswa.
D. Menghapus biaya kegiatan sekolah.
Kunci: A
Soal 25 – Kompetensi Supervisi Akademik
Kasus:
Sebagian guru belum konsisten dalam pelaksanaan pembelajaran berdiferensiasi.
Pertanyaan:
Langkah supervisi yang tepat?
A. Melakukan observasi kelas dan memberikan umpan balik reflektif.
B. Memberi penilaian tertulis tanpa dialog.
C. Mengeluarkan surat peringatan.
D. Mengganti guru dengan yang lebih kompeten.
Kunci: A
Soal 26 – Kompetensi Manajerial
Kasus:
Sekolah ingin meningkatkan literasi numerasi siswa, tetapi hasil asesmen nasional masih rendah.
Pertanyaan:
Langkah strategis pertama kepala sekolah?
A. Menyalahkan guru kelas atas.
B. Membentuk tim peningkatan literasi numerasi dengan target terukur.
C. Menghapus asesmen numerasi karena dianggap sulit.
D. Mengandalkan pelatihan dari dinas saja.
Kunci: B
Soal 27 – Kompetensi Supervisi Akademik
Kasus:
Guru menggunakan metode ceramah di hampir semua pembelajaran.
Pertanyaan:
Bagaimana kepala sekolah mendorong inovasi pembelajaran?
A. Mengadakan pendampingan peer teaching dan lesson study.
B. Menegur guru di depan siswa.
C. Mengganti guru dengan yang lebih muda.
D. Membiarkan karena metode ceramah mudah dilakukan.
Kunci: A
Soal 28 – Kompetensi Kepribadian
Kasus:
Kepala sekolah menerima laporan bahwa ada guru yang mengalami tekanan mental akibat beban kerja.
Pertanyaan:
Bagaimana kepala sekolah menunjukkan empati profesional?
A. Mengundang guru untuk berdialog dan mencari solusi bersama.
B. Mengabaikan karena bukan urusan kepala sekolah.
C. Meminta guru tetap bekerja normal tanpa perubahan.
D. Menyampaikan masalah guru ke media sosial.
Kunci: A
Soal 29 – Kompetensi Sosial
Kasus:
Sekolah ingin menjalin kemitraan dengan dunia usaha untuk mendukung program lingkungan.
Pertanyaan:
Langkah sosial yang tepat dilakukan kepala sekolah?
A. Menyusun proposal kerja sama yang saling menguntungkan dan transparan.
B. Mengandalkan donasi tanpa perjanjian tertulis.
C. Mengajukan permintaan bantuan tanpa program jelas.
D. Menunggu pihak luar datang menawarkan kerja sama.
Kunci: A
Soal 30 – Kompetensi Kewirausahaan
Kasus:
Sekolah ingin mengembangkan program “Sekolah Berbasis Produk Lokal.”
Pertanyaan:
Inovasi apa yang dapat dikembangkan kepala sekolah?
A. Membuat kegiatan kewirausahaan berbasis hasil kebun atau karya siswa.
B. Menjual barang dari luar daerah.
C. Mengandalkan sponsor untuk semua kegiatan.
D. Menghapus pelajaran prakarya.
Kunci: A
Soal 31 – Kompetensi Manajerial
Kasus:
Ada perbedaan pendapat tajam antar guru dalam rapat penyusunan jadwal pelajaran.
Pertanyaan:
Sikap kepala sekolah yang tepat?
A. Menjadi penengah yang objektif dan mencari solusi berdasarkan kebutuhan sekolah.
B. Memihak guru yang paling senior.
C. Mengakhiri rapat tanpa keputusan.
D. Meminta pengawas yang memutuskan.
Kunci: A
Soal 32 – Kompetensi Supervisi Akademik
Kasus:
Hasil observasi menunjukkan guru belum menggunakan hasil refleksi untuk memperbaiki pembelajaran.
Pertanyaan:
Langkah kepala sekolah yang paling efektif?
A. Mengadakan sesi coaching reflektif pasca supervisi.
B. Memberi nilai rendah dalam supervisi.
C. Mengulangi observasi tanpa perubahan.
D. Mengabaikan hasil refleksi.
Kunci: A
Soal 33 – Kompetensi Profesional
Kasus:
Guru kesulitan menyesuaikan pembelajaran dengan gaya belajar siswa.
Pertanyaan:
Dukungan profesional apa yang sebaiknya diberikan kepala sekolah?
A. Memberikan pelatihan tentang pembelajaran berdiferensiasi.
B. Menugaskan guru mengganti metode dengan ceramah.
C. Menilai kinerja tanpa pembinaan.
D. Menyerahkan masalah ke pengawas.
Kunci: A
Soal 34 – Kompetensi Kepribadian
Kasus:
Kepala sekolah menerima tawaran proyek pribadi yang bisa mengganggu fokus tugas.
Pertanyaan:
Sikap yang seharusnya diambil?
A. Menolak agar tetap fokus pada tanggung jawab pendidikan.
B. Menerima selama tidak diketahui publik.
C. Menyerahkan tugas kepala sekolah pada guru lain.
D. Menerima karena menguntungkan pribadi.
Kunci: A
Soal 35 – Kompetensi Sosial
Kasus:
Sekolah berada di lingkungan masyarakat multikultural.
Pertanyaan:
Bagaimana kepala sekolah membangun harmoni sosial di sekolah?
A. Mengembangkan kegiatan lintas budaya dan nilai toleransi.
B. Membatasi interaksi antar siswa dari latar berbeda.
C. Menghindari topik budaya dalam pembelajaran.
D. Fokus hanya pada prestasi akademik.
Kunci: A
Soal 36 – Kompetensi Manajerial
Kasus:
Sarana laboratorium IPA sudah ada, tetapi jarang digunakan guru.
Pertanyaan:
Tindakan kepala sekolah yang tepat?
A. Mendorong pemanfaatan laboratorium melalui perencanaan pembelajaran dan supervisi.
B. Membiarkan saja karena alat masih baru.
C. Mengunci laboratorium agar aman.
D. Menyewakan untuk kegiatan luar sekolah.
Kunci: A
Soal 37 – Kompetensi Supervisi Akademik
Kasus:
Guru IPA meminta umpan balik atas praktik pembelajaran berbasis eksperimen.
Pertanyaan:
Pendekatan supervisi yang paling sesuai?
A. Supervisi klinis dengan refleksi dua arah.
B. Penilaian sepihak oleh kepala sekolah.
C. Supervisi administratif.
D. Supervisi dadakan tanpa observasi.
Kunci: A
Soal 38 – Kompetensi Kewirausahaan
Kasus:
Sekolah ingin menumbuhkan jiwa wirausaha pada siswa melalui kegiatan intrakurikuler.
Pertanyaan:
Strategi paling efektif?
A. Mengintegrasikan projek kewirausahaan dalam pembelajaran tematik.
B. Mengadakan bazar tahunan tanpa pembelajaran.
C. Menugaskan siswa menjual produk tanpa bimbingan.
D. Menyerahkan program pada OSIS saja.
Kunci: A
Soal 39 – Kompetensi Profesional
Kasus:
Guru sering kesulitan menggunakan data asesmen untuk menentukan tindak lanjut pembelajaran.
Pertanyaan:
Bagaimana kepala sekolah meningkatkan kompetensi tersebut?
A. Mengadakan pelatihan analisis hasil asesmen formatif.
B. Menilai hasil asesmen tanpa pembinaan.
C. Menghapus kegiatan analisis data.
D. Menyerahkan semua ke operator sekolah.
Kunci: A
Soal 40 – Kompetensi Kepribadian & Sosial
Kasus:
Kepala sekolah menghadapi guru yang menolak kebijakan baru tentang penilaian.
Pertanyaan:
Bagaimana cara menghadapi dengan bijak?
A. Mengajak berdialog secara terbuka untuk memahami alasan dan mencari solusi bersama.
B. Memaksa guru menerima kebijakan tanpa diskusi.
C. Melaporkan guru ke dinas tanpa komunikasi.
D. Mengabaikan guru yang menolak.
Kunci: A

Luarbiasa terimakasih ilmunya Pak Yusep.. teruslah berkarya, berinovasi..
ReplyDelete