Cara Jitu Menulis Tujuan Pembelajaran yang Terukur dan Bermakna dengan Pola ABCD - Yusep Kurniawan

Breaking

Thursday, October 30, 2025

Cara Jitu Menulis Tujuan Pembelajaran yang Terukur dan Bermakna dengan Pola ABCD



Dalam dunia pendidikan, setiap proses belajar mengajar haruslah memiliki arah yang jelas. Tujuan pembelajaran menjadi kompas utama yang menuntun guru dan peserta didik menuju hasil belajar yang diharapkan. Namun, kenyataannya masih banyak guru yang menuliskan tujuan pembelajaran secara umum, sekadar melengkapi perangkat ajar, tanpa benar-benar menggambarkan hasil belajar yang dapat diukur.


Padahal, tujuan pembelajaran yang baik seharusnya menjelaskan apa yang dapat dilakukan peserta didik setelah proses belajar selesai, bukan sekadar apa yang dilakukan guru selama mengajar. Untuk itu, guru perlu mengenal dan menerapkan satu formula sederhana namun efektif, yakni pola ABCD.


Apa Itu Pola ABCD?

Pola ABCD merupakan singkatan dari empat unsur utama dalam perumusan tujuan pembelajaran, yaitu:


A (Audience)Siapa yang belajar.

Menunjukkan siapa yang menjadi sasaran pembelajaran, biasanya peserta didik.


B (Behavior)Perilaku atau kemampuan yang diharapkan.

Menggambarkan kemampuan yang dapat diamati dan diukur setelah pembelajaran.

Gunakan kata kerja operasional seperti menjelaskan, mengidentifikasi, menghitung, menganalisis, dan sebagainya (sesuai Taksonomi Bloom).


C (Condition)Kondisi atau situasi belajar.

Menjelaskan kondisi saat peserta didik menunjukkan kemampuan tersebut, misalnya: melalui video pembelajaran, dengan menggunakan mikroskop, atau setelah membaca teks.


D (Degree)Tingkat keberhasilan.

Menunjukkan standar minimal pencapaian, seperti dengan benar, minimal 80%, atau tanpa kesalahan.


***


Langkah-Langkah Menyusun Tujuan Pembelajaran dengan Pola ABCD

Agar lebih mudah dipahami dan diterapkan, berikut langkah-langkah penyusunannya:

1. Tentukan peserta didik (A).

Contoh: peserta didik kelas V SD.


2. Tentukan perilaku yang diharapkan (B).

Gunakan kata kerja operasional seperti menulis, menyebutkan, membedakan, menjelaskan, dan sebagainya.

4. Rumuskan kondisi belajar (C).

Misalnya: melalui kegiatan eksperimen atau setelah menonton video pembelajaran.


5. Tambahkan derajat keberhasilan (D).

Contohnya: dengan benar, minimal 80%, atau tanpa bantuan.


***


Contoh Tujuan Pembelajaran dengan Pola ABCD


Agar lebih konkret, berikut beberapa contoh penerapan pola ABCD:

Setelah menonton video tentang daur air (C), peserta didik kelas V (A) dapat menjelaskan proses daur air (B) dengan benar (D).


Melalui kegiatan percobaan menggunakan pegas (C), peserta didik kelas VIII (A) dapat menghitung frekuensi getaran (B) dengan ketepatan minimal 80% (D).


Setelah membaca teks laporan observasi (C), peserta didik (A) dapat mengidentifikasi ciri-ciri teks laporan (B) dengan benar (D).


***


Mengapa Pola ABCD Penting untuk Guru?

Menyusun tujuan pembelajaran dengan pola ABCD memiliki banyak manfaat bagi guru maupun peserta didik.

Spesifik dan terukur. Guru dapat memastikan tujuan yang dirumuskan benar-benar menggambarkan hasil belajar yang nyata.

Konsisten dengan asesmen. Tujuan yang jelas memudahkan guru menyusun bentuk penilaian yang relevan.

Meningkatkan fokus belajar. Peserta didik mengetahui dengan pasti apa yang diharapkan dari mereka.

Menjadi dasar pemilihan metode dan media pembelajaran. Tujuan yang jelas membantu guru merancang aktivitas belajar yang efektif.


***


Kesimpulan: Tujuan yang Jelas, Hasil yang Optimal

Guru profesional bukan hanya mampu mengajar, tetapi juga mampu merancang pembelajaran yang terarah. Dengan menerapkan pola ABCD, guru dapat menulis tujuan pembelajaran secara spesifik, terukur, dan bermakna.

Tujuan yang baik bukan berbicara tentang apa yang diajarkan guru, melainkan tentang apa yang dapat dilakukan peserta didik setelah belajar.

Ketika arah pembelajaran jelas, maka kegiatan belajar menjadi lebih fokus, penilaian lebih objektif, dan hasil belajar pun lebih optimal.


Ingatlah: Mengajar tanpa tujuan yang jelas sama seperti berlayar tanpa arah. Dengan pola ABCD, setiap langkah pembelajaran menjadi lebih terarah dan bermakna.


Penulis: Yusep Kurniawan


2 comments: