1.1.a.3. Mulai dari Diri - Refleksi Diri Tentang Pemikiran Ki Hadjar Dewantara - Yusep Kurniawan

Breaking

Tuesday, November 2, 2021

1.1.a.3. Mulai dari Diri - Refleksi Diri Tentang Pemikiran Ki Hadjar Dewantara

 1.  Tulisan Reflektif Kritis

  • Apa yang ada Anda ketahui tentang pemikiran Ki Hajar Dewantara (KHD) mengenai pendidikan dan pengajaran? 

Ki Hajar Dewantoro merupakan pahlawan pendidikan Indonesia. Beliau dikenal sebagai Bapak Pendidikan. Ki Hajar Dewantara memiliki pemikiran tentang pendidikan dengan berbagai dinamikanya yang hingga kini masih relevan untuk diterapkan untuk saat sekarang bahkan di masa mendatang. Salah satu pemikiran Ki Hajar Dewantara adalah kemerdekaan merupakan ujung tombak terciptanya keperibadian bangsa agar bangsa Indonesia tidak mudah terpecah belah. Dasar pemikiran itu juga diterapkan beliau dalam implementasinya dalam dunia pendidikan. Menurutnya kemerdekaan menjadi tujuan dari pelaksanaan pendidikan, sebab pendidikan yang baik bukan karena keterpaksaan melainkan karena kebebasan. Kebebasan yang dimaksudkan adalah kebebasan yang didasarkan pada karakter baik. Hal itu dikarenakan kemerdekaan menjadi tujuan pelaksanaan pendidikan, maka sistem pengajaran haruslah berfaedah bagi pembangunan jiwa dan raga bangsa. Dengan demikian bahan-bahan pengajaran harus disesuaikan dengan kebutuhan hidup rakyat. Pendidikan tidak boleh dimaknai sebagai paksaan.

Kebebasan pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara yang sekarang kita kenal dengan merdeka belajar, di mana peserta didik memiliki keleluasaan belajar kapan saja, di mana saja dan dengan siapa saja. Keleluasaan tersebut tentu bukan tanpa aturan. Keleluasaan yang dimaksud tetap berdasar pada ketertiban dan ketentraman belajar.

Pembelajaran yang merdeka menurut Ki Hajar Dewantara juga peserta didik proaktif dalam kegiatan pembelajaran (pembelajaran siswa aktif). Keaktifan yang dimaksud berorientasi pada belajar dengan suasana yang nyaman, dan bahagia. Karena kunci daru belajar itu sendiri adalah bahagia. Dengan kondisi bahagia, tentu motivasi belajar akan selalu terjaga.

 

  • Apa relevansi pemikiran KHD dengan konteks pendidikan Indonesia saat ini dan konteks pendidikan di sekolah Anda secara khusus? 

Pendidikan di era sekarang ini memiliki banyak tantangan. Salah satu tanyangannya adalah semakin mengakarnya karakter individualisme dan hedonisme. Seiring perkembangan teknologi yang kian pesat, tentu sistem pendidikan harus mampu menjadi penyelaras dan pengendali agar karakter negatif dari dampak perkembangan teknologi tidak semakin mengakar pada generasi penerus bangsa. Kondisi demikianlah yang memperlihatkan bahwa konsep pemikiran Ki Hajar Dewantara mengenai pendidikan masih sangat relevan hingga saat ini dan masa mendatang. Pemikiran Ki Hajar Dewantara dengan konteks pendidikan saat ini masih sangat relevan. Relevansi dapat dilihat pada beberapa pemikiran beliau yakni mencerdaskan kehidupan bangsa hanya mungkin diwujudkan dengan pendidikan yang memerdekakan dan membentuk karakter kemanusiaan yang cerdas dan beradab.

Pemikiran beliau apabila dilihat dari konteks pendidikan di sekolah atau di kelas yang saya ampu secara khusus juga mampu menjadi penyelaras dan pengendali terhadap dampak negatif dari kemajuan teknologi bagi peserta didik. Karena tidak dipungkiri, banyak peserta didik yang lebih suka bermain game daripada belajar.

 

  • Apakah Anda merasa sudah melaksanakan pemikiran KHD dan memiliki kemerdekaan dalam menjalankan aktivitas sebagai guru?

Menurut sayapemikiran Ki Hajar Dewantara sudah saya implementasikan dalam kegiatan pembelajaran meskipun belum maksimal.  Beberapa kegiatan yang mengimplementasikan pemikiran beliau adalah penanaman budi pekerti atau karakter mulia pada setiap kegiatan pembelajaran, baik di kelas maupun di luar kelas.  Kegiatan yang sering dilakukan adalah mengajak siswa untuk melakukan penilaian diri (refleksi diri). Refeksi diri dimaksud agar peserta didik mampu menilai dirinya sendiri dan menentukan langkah perbaikan diri di masa mendatang. Kegiatan merefleksi diri juga dimaksudkan agar peserta didik memiliki jiwa yang mantap sebagai makhluk individu dan sosial dan dapat memerintah atau menguasai dirinya sendiri, mulai dari gagasan, pikiran, atau angan-angan hingga menjadi tindakan. Kegiatan pembelajaran berorientasi pada kebutuhan belajar peserta didik yang diketahui melalui diagnosa kebutuhan belajar. Melalui diagnosa kebutuhan belajar, saya dapat mengetahui tentang kesiapan belajar, minat belajar dan profil belajar peserta didik.

Kegiatan pembelajaran yang saya lakukan juga tidak bersifat memaksa peserta didik tetapi mengunakan dasar tertib dan damai, tata tentram dan kelangsungan kehidupan batin, kecintaan pada tanah air menjadi prioritas.  Karena ketetapan pikiran dan batin itulah yang akan menentukan kualitas seseorang.

 

 2. Harapan dan Ekspektasi 

  • Apa saja harapan yang ingin Anda lihat pada diri Anda sebagai seorang pendidik setelah mempelajari modul ini?

Harapan saya setelah mempelajari modul ini adalah lebih dapat memahami konsep pemikiran Ki Hajar Dewantara dalam implementasi pendidikan yang ada di Indonesia. Dengan memahami dan mengimplementasi secara maksimal maka sebagai pendidik, saya akan mampu mencetak generasi unggul dan berkarakter. Peserta didik merupakan aset utama kemajuan bangsa Indonesia. Dengan memiliki karakter yang mantap maka sumber daya manusia di Indonesia dapat meningkat. Dengan meningkatnya sumber daya manusia maka bangsa Indonesia akan menjadi lebih maju.

  • Apa saja harapan yang ingin Anda lihat pada murid-murid Anda setelah mempelajari modul ini?

Harapan saya adalah peserta didik memiliki budi pekerti dan karakter mulia. Dengan demikian peserta didik dapat mempersiapkan generasi penerus bangsa di masa yang akan datang. Generasi yang akan datang pasti akan dihadapkan dengan perkembangan teknologi yang sangat cepat sehingga dapat tergerus arus globalisasi ke arah kebarat-baratan dan suka main game/gagget. Dengan memiliki karakter yang unggul maka peserta didik dapat menggunakan perubahan teknologi atau arus globalisasi ke arah yang lebih baik. Dengan demikian murid saya akan menjadi generasi emas di masa yang akan datang.

  • Apa saja kegiatan, materi, manfaat yang Anda harapkan ada dalam modul ini?

Harapan setelah mempelajari materi ini adalah: 1)  mampu memahami filosofi pendidikan Ki Hadjar Dewantara dan melakukan refleksi-kritis atas korelasi nilai-nilai tersebut dengan konteks pendidikan lokal dan nasional pada saat ini; 2) mampu menjalankan strategi sebagai pemimpin pembelajaran yang mengupayakan terwujudnya sekolah sebagai pusat pengembangan karakter dengan budaya positif; dan 3) mampu mengembangkan dan mengkomunikasikan visi sekolah yang berpihak pada murid kepada para guru dan pemangku kepentingan. Setelah saya mampu mewujudkan harapan-harapan tersebut saya berharap pada diri saya mampu memberikan informasi-informasi penting daalam praktek nyata kepada rekan guru yang lain. Jika guru yang lain dapat memetic hasil dari konsep Ki Hajar Dewantara berarti guru lain dapat menjadi agen perubahan demi kemajuan pendidikan di Indonesia.

No comments:

Post a Comment