Kepala Dinas Pendidikan, Joko Wiyono: Guru Penggerak Harus Punya Self Confident, Integritas, dan Referensi Kognitif yang Bagus - Yusep Kurniawan

Breaking

Friday, December 23, 2022

Kepala Dinas Pendidikan, Joko Wiyono: Guru Penggerak Harus Punya Self Confident, Integritas, dan Referensi Kognitif yang Bagus







Purwokerto - Puncak Lokakarya 7 (Panen Karya) Program Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 5 Banyumas berlangsung di Gedung Guru Banyumas pada Kamis (22/12/2022). Acara yang dimulai pukul 07.30 dihadiri Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Pemerintah Kabupaten Banyumas, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas, dan Perwakilan dari Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Jawa Tengah serta berbagai pihak terkait. Hadir juga sebagai pelaksana kegaiatan, sebanyak 137 Calon Guru Penggerak (CGP) sebagai penyaji dan 26 Pengajar Praktik (PP) sebagai pendamping dalam kegiatan lokakarya tersebut.


Drs. Purwadi Santoso, M.Hum, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Pemerintah Kabupaten Banyumas yang juga hadir sangat mengapresiasi hasil gelaram karya para calon guru penggerak. Ia juga menggarisbawahi bahwa para guru harus memerdekakan para peserta didik. Oleh karena itu, menurutnya guru penggerak harus bisa jadi penggerak untuk mewujudkan merdeka belajar. 


“Selamat dan sukses atas gelaran panen karya ini. Namun perlu menjadi catatan bahwa guru harus memerdekakan peserta didik. Jadi para guru penggerak banyumas harus bisa menjadi penggerak untuk mewujudkan merdeka belajar,” ungkap Purwadi Santoso.


Lokakarya 7 (panen karya) dibuka oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas, Drs. Joko Wiyono, M.Si., (Jokowi). Dalam sambutannya ia mengatakan bahwa panen karya merupakan indikator awal, layak atau tidak seorang guru sebagai guru penggerak. Dengan kebijakan Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi bahwa guru penggerak diproyeksikan menjadi kepala sekolah, maka di Banyumas nantinya ada seleksi psikotes untuk para guru penggerak ketika akan menjadi kepala sekolah. Menurutnya menjadi pemimpin tidak sekedar cukup dengan kecakapan kognitif, namun afektif dan psikomotoriknya juga harus baik.


“Indikator awal layak atau tidak guru sebagai guru penggerak ya di lokakarya ini. Kebijakan Mas Menteri, Guru Penggerak nantinya jadi kepala sekolah, di Banyumas guru penggerak yang jadi kepala sekolah ada tes psikotes, karena seorang guru penggerak harus punya Self confident, integritas, refensi kognitif yang bagus,” ungkap Jokowi.


Jokowi akan memantau dan menindak tegas bagi para guru penggerak yang tidak layak, tidak patuh dan taat kepada pimpinan. Menurutnya guru penggerak harus cepat, cermat, dan akurat, tidak boleh lambat.


“Saya akan memantau dan menindak tegas guru penggerak yang tidak layak, tidak patuh dan taan kepada pimpinan. Guru penggerak itu cepat, cermat, dan akurat, tidak boleh lelet,” katanya.


Perwakilan dari Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Jawa Tengah, Sutar, M.Pd., dalam sambutannya sangat mengapresasi sambutan baik Kepala Dinas Pendidikan dan para pemangku kebijakan terhadap Program Pendidikan Guru Penggerak. Ia menginformasikan bahwa untuk angkatan 5 Banyumas memiliki 138 guru penggerak akan menjadi penggerak komunitas di sekolahnya. Komunitas belajar yang ia maksud ada 3 (tiga) cakupan, yakni: dalam sekolah, antar sekolah, dan dalam jaringan. Ia berharap para Calon Guru Penggerak (CGP) dapat memaknai dan mengimplementasikan P5 (Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila) secara holistik, sehingga 6 dimensi bisa terwujud pada peserta didik.


“Terima kasih Pak Joko Wiyono, terima kasih Pemkab Banyumas atas suport dan apresiasinya terhadap Program Pendidikan Guru Penggerak. Banyumas untuk angkatan 5 ini memiliki 138 penggerak yang nantinya akan bergerak dan menggerakkan komunitas belajarnya. Saya berharap para CGP memaknai dan mengimplementasikan P5 secara holistik dan keenam dimenasi benar-benar bisa diwujudkan pada peserta didik,” ujar Sutar.


Aris Sugiharto, Koordinator Pengajar Praktik dan Anton Sauji, Koordinator Angkatan 5 terpilih di sela-sela kegiatan menyampaikan komintmennya untuk bersama-sama bergerak dan menggerakkan komunitas belajar di Kabupaten Banyumas.


“Kita berkomitmen untuk  bersama-sama bergerak dan menggerakkan komunitas belajar di Kabupaten Banyumas,” kata Aris dan Anton. (Yusep Kurniawan)



“Saya akan memantau dan menindak tegas guru penggerak yang tidak layak, tidak patuh dan taan kepada pimpinan. Guru penggerak itu cepat, cermat, dan akurat, tidak boleh lelet,” katanya.


Perwakilan dari Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Jawa Tengah, Sutar, M.Pd., dalam sambutannya menginformasikan bahwa untuk angkatan 5, Banyumas memiliki 138 guru penggerak akan menjadi penggerak komunitas di sekolahnya. Komunitas belajar yang ia maksud ada 3 (tiga) cakupan, yakni: dalam sekolah, antar sekolah, dan dalam jaringan. Ia berharap para Calon Guru Penggerak (CGP) dapat memaknai dan mengimplementasikan P5 (Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila) secara holistik, sehingga 6 dimensi bisa terwujud pada peserta didik.


“Banyumas untuk angkatan 5 ini memiliki 138 penggerak yang nantinya akan bergerak dan menggerakkan komunitas belajarnya. Saya berharap para CGP memaknai dan mengimplementasikan P5 secara holistik dan keenam dimenasi benar-benar bisa diwujudkan pada peserta didik,” ujar Sutar.


Aris Sugiharto, Koordinator Pengajar Praktik dan Anton Sauji, Koordinator Angkatan 5 terpilih di sela-sela kegiatan menyampaikan komintmennya untuk bersama-sama bergerak dan menggerakkan komunitas belajar di Kabupaten Banyumas.


“Kita berkomitmen untuk  bersama-sama bergerak dan menggerakkan komunitas belajar di Kabupaten Banyumas,” kata Aris dan Anton. (Yusep Kurniawan)

No comments:

Post a Comment