Sekilas Cerita Asal Mula Ajibarang - Yusep Kurniawan

Breaking

Thursday, February 8, 2024

Sekilas Cerita Asal Mula Ajibarang


Sumber Gambar: Humas Pemkab Banyumas

Negeri Galuh Pakuan sedang menghadapi masa-masa sulit. Cuaca kering yang berkepanjangan menyebabkan penderitaan bagi penduduk, sementara wabah penyakit dan kejahatan meningkat. Meskipun demikian, para pemimpin dan pejuang belum dapat menyelesaikan semua masalah tersebut. Arya Munding Wilis, yang saat itu menjabat sebagai Adipati, sedang diuji oleh situasi tersebut.


Saat masih berjuang mengatasi satu masalah, masalah lain muncul. Dalam kesedihan menghadapi situasi yang sulit di negerinya, istri Adipati yang sedang hamil menginginkan daging kijang berkaki putih. Karena cinta kepada istrinya, Adipati Munding Wilis memutuskan untuk mencari daging tersebut meskipun tanpa hasil setelah berbulan-bulan berusaha.


Saat berburu ke arah timur menyusuri Sungai Citandui, Adipati Munding Wilis dan pengawalnya sampai di sebuah perkampungan yang dikuasai oleh para penjahat. Mereka dirampok dan diancam oleh pemimpin perkampungan, Abulawang, yang mengancam akan merampok dan menghancurkan kadipatennya. Kembali dengan hati hancur ke kadipatennya, Adipati menemukan sedikit kebahagiaan saat putranya lahir, membawa tanda yang menjanjikan masa depan yang cerah.


Namun, kebahagiaan tersebut tidak bertahan lama. Pada malam keempat kelahiran putranya, kadipaten mereka diserang dan dihancurkan oleh gerombolan penjahat dari Gunung Mruyung, yang menyebabkan Adipati dan putri kesayangannya lemas.


Adipati Munding Wilis dan istrinya memutuskan untuk menyamar sebagai petani dan meninggalkan kadipaten, awalnya dengan niat mencari bayi mereka di Gunung Mruyung. Namun, niat itu diurungkan karena terlalu berbahaya, dan mereka beralih ke arah lain.


Sementara itu, bayi tersebut tumbuh menjadi pemuda yang baik hati, Jaka Mruyung. Setelah beberapa tahun, Jaka Mruyung menemukan keahliannya di bawah bimbingan Ki Mranggi dan memutuskan untuk mendirikan pemukiman baru di tempat yang telah dibabatnya.


Setelah melakukan perjalanan yang panjang, Jaka Mruyung akhirnya sampai di perbatasan Kadipaten Kutanegara. Di sana, dia menemukan kedamaian dan bertemu dengan orang-orang yang membantunya menemukan Hutan Pakis Aji. Sementara itu, Adipati Munding Wilis dan istrinya bertukar pengalaman dengan Ki Mranggi dan memperoleh petunjuk tentang keberadaan Jaka Mruyung.


Ketika Adipati Munding Wilis menyadari keberadaan anaknya, kebahagiaan pun melanda mereka. Pernikahan Jaka Mruyung dengan putri kedua Adipati Kutanegara diadakan dengan meriah, meskipun terjadi insiden yang menyedihkan selama upacara tersebut.


Berita tentang pernikahan tersebut akhirnya sampai ke telinga orang tua Jaka Mruyung, Adipati Munding Wilis, yang kemudian membuka jati dirinya dan menemui Adipati Kutanegara. Mereka semua bersatu dalam kebahagiaan, dan Jaka Mruyung akhirnya menggantikan Adipati Kutanegara dan memindahkan ibukota kadipaten ke Hutan Pakis Aji, yang kemudian disebut Ajibarang.

Sumber: BANYUMAS WISATA DAN BUDAYA, karya: M. KODERI, cetakan 1991

No comments:

Post a Comment