Seperti Apa Referensi Bukti Dukung Pengelolaan Penilaian E Kinerja pada PMM? Yuk Simak Ini! - Yusep Kurniawan

Breaking

Monday, February 12, 2024

Seperti Apa Referensi Bukti Dukung Pengelolaan Penilaian E Kinerja pada PMM? Yuk Simak Ini!


Seperti apa pelaksanaan observasi kelas yang dilakukan kepala sekolah? Observasi yang dilakukan kepala sekolah merupakan salah satu bentuk evaluasi konerja guru dan proses pembelajaran di satuan pendidikan. Observasi kelas biasanya dilakukan oleh kepala sekolah maupun pengawas sekolah untuk memastikan kegiatan pembelajaran berlangsung dengan baik dan efektif sesuai dengan standar yang telah ditetapkan satuan pendidikan.


beberapa langkah dan faktor yang biasanya diperhatikan dalam penilaian observasi kelas oleh kepala sekolah antara lain:
  • Perencanaan Pembelajaran - Kepala sekolah akan menilai perencanaan pembelajaran yang telah disiapkan oleh guru sebelum pelaksanaan pembelajaran. Hal ini mencakup rencana pembelajaran, tujuan pembelajaran, dan metode yang akan digunakan.
  • Pengelolaan Kelas - Kepala sekolah akan memeriksa keteraturan dan kedisiplinan dalam kelas. Bagaimana guru mengelola waktu, ruang, dan interaksi antar siswa.
  • Penggunaan Materi Ajar - Evaluasi terhadap materi ajar yang digunakan oleh guru, apakah sesuai dengan kurikulum dan dapat memfasilitasi pemahaman siswa.
  • Keterlibatan Siswa - Perhatian kepada sejauh mana siswa terlibat dalam pembelajaran. Kepala sekolah mungkin menilai apakah suasana kelas mendukung partisipasi aktif dan pemahaman siswa.
  • Metode Pembelajaran - Penilaian terhadap metode pembelajaran yang digunakan oleh guru, termasuk apakah ada variasi dalam pengajaran dan bagaimana guru memotivasi siswa.
  • Evaluasi dan Umpan Balik - Menilai bagaimana guru memberikan umpan balik kepada siswa, sejauh mana guru mengukur pemahaman siswa, dan apakah ada tindak lanjut yang efektif.
  • Adaptasi terhadap Kebutuhan Siswa - Kepala sekolah akan melihat sejauh mana guru dapat menyesuaikan pembelajaran dengan kebutuhan dan tingkat pemahaman siswa yang beragam.
  • Etika dan Profesionalisme - Penilaian terhadap etika dan profesionalisme guru dalam berinteraksi dengan siswa, orang tua, dan staf sekolah lainnya.
  • Penggunaan Teknologi - Jika diperlukan, kepala sekolah dapat mengevaluasi penggunaan teknologi dalam pembelajaran dan sejauh mana hal tersebut mendukung tujuan pembelajaran.
  • Kemampuan Mengelola Konflik - Bagaimana guru menangani konflik dalam kelas atau antara siswa.

Setelah observasi, kepala sekolah biasanya memberikan umpan balik kepada guru dan dapat merencanakan tindakan perbaikan atau pengembangan lebih lanjut jika diperlukan. Penting untuk menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan dan peningkatan bagi guru dan siswa.

Penilaian kinerja guru oleh kepala sekolah menilai sejauh mana guru telah mencapai target kinerja dan memenuhi standar yang ditetapkan oleh sekolah atau lembaga pendidikan.

Proses ini bertujuan untuk memberikan umpan balik konstruktif kepada guru, mengidentifikasi kekuatan dan area pengembangan, serta membantu dalam pengambilan keputusan terkait pengembangan profesional atau insentif.

  • Pencapaian Tujuan Pembelajaran - Sejauh mana guru berhasil mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan untuk setiap periode atau semester.
  • Kemampuan Merencanakan Pembelajaran - Evaluasi terhadap kualitas perencanaan pembelajaran, termasuk penetapan tujuan, pemilihan metode, dan pemilihan sumber daya yang sesuai.
  • Pelaksanaan Pembelajaran - Bagaimana guru mengelola dan melibatkan siswa dalam proses pembelajaran, termasuk kemampuan mengatasi situasi yang tidak terduga.
  • Interaksi dengan Siswa - Evaluasi terhadap kemampuan guru dalam berkomunikasi dan berinteraksi dengan siswa, menciptakan iklim kelas yang positif, dan memotivasi partisipasi aktif.
  • Pengelolaan Kelas - Bagaimana guru mengelola disiplin dan keteraturan dalam kelas, termasuk cara menangani situasi konflik.
  • Penggunaan Sumber Daya - Evaluasi terhadap cara guru menggunakan sumber daya yang tersedia, seperti buku teks, materi ajar, teknologi, dan fasilitas kelas.
  • Evaluasi dan Umpan Balik - Bagaimana guru menilai pemahaman siswa dan memberikan umpan balik konstruktif untuk meningkatkan kinerja mereka.
  • Kerjasama dengan Rekan Kerja - Sejauh mana guru dapat bekerja sama dengan rekan kerja dan staf sekolah dalam menciptakan lingkungan belajar yang kolaboratif.
  • Partisipasi dalam Kegiatan Ekstrakurikuler atau Pengembangan Profesional - Apakah guru terlibat dalam kegiatan ekstrakurikuler atau kegiatan pengembangan profesional yang mendukung peningkatan kualitas pengajaran.
  • Kemampuan Beradaptasi - Sejauh mana guru dapat beradaptasi dengan perubahan dalam kurikulum, teknologi, atau kebijakan sekolah.

Setelah penilaian, kepala sekolah biasanya memberikan umpan balik kepada guru, bersama dengan rekomendasi untuk pengembangan profesional atau perbaikan tertentu. Proses penilaian kinerja guru harus bersifat transparan, adil, dan membantu dalam meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah.

Penilaian perilaku kerja guru oleh kepala sekolah adalah suatu proses evaluasi yang fokus pada aspek- aspek perilaku dan tindakan guru dalam konteks tugas-tugas mereka sebagai pendidik. Penilaian ini dapat mencakup berbagai dimensi, termasuk profesionalisme, komunikasi, kolaborasi, dan etika. Berikut adalah beberapa aspek yang biasanya dinilai dalam penilaian perilaku kerja guru:

1. Berorientasi Pelayanan
  • Memahami kebutuhan peserta didik dan berusaha memenuhinya
  • Bersifat ramah kepada peserta didik dan orangtua tanpa membeda-bedakan, cekatan dalam bekerja, solutif dalam mengatasi permasalahan pembelajaran, dan dapat diandalkan oleh peserta didik, orang tua, maupun rekan sejawat
  • Melakukan terus-menerus kompetensi dan kerjanya perbaikan terhadap perilaku

2. Akuntabel
  • Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, disiplin, dan berintegritas tinggi
  • Memanfaatkan sumber daya satuan pendidikan dengan bertanggung jawab, efektif, dan efisien
  • Tidak menyalahgunakan kewenangan jabatannya demi keuntungan pribadi
3. Kompeten
  • Menunjukkan penguasaan kompetensi yang memadai dalam melakukan kinerja • Membantu peserta didik, rekan sejawat, dan orang lain untuk saling belajar
  • Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik
4. Harmonis
  • Menghargai setiap warga satuan pendidikan apapun latar belakangnya
  • Memberikan pertolongan bagi warga satuan pendidikan yang memerlukan
  • Mampu membangun lingkungan pembelajaran yang kondusif

5. Loyal
  • Memegang teguh moral dan mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku
  • Menjaga nama baik satuan pendidikan, sesama guru, dan peserta didik dimanapun berada Menjaga informasi yang bersifat sensitif dan berpotensi merugikan peserta didik dan satuan pendidikan
6. Adaptif
  • Menyesuaikan diri secara cepat dalam menghadapi dinamika pembelajaran di kelas
  • Terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas untuk memajukan satuan pendidikan
  • Berpikir proaktif untuk mengembangkan diri dan warga satuan pendidikan
7. Kolaboratif
  • Memberi kesempatan kepada warga satuan pendidikan dan masyarakat atau dunia kerja untuk berkontribusi bagi tujuan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik
  • Bekerja sama secara terbuka dalam menghasilkan dampak pembelajaran yang merata bagi peserta didik, rekan sejawat, dan masyarakat atau dunia kerja
  • Menggerakkan pemanfaatan sumber daya satuan pendidikan untuk pencapaian visi dan misi satuan pendidikan

Setelah penilaian, kepala sekolah biasanya memberikan umpan balik kepada guru, merinci kekuatan dan area pengembangan, serta memberikan rekomendasi untuk pengembangan profesional atau perbaikan perilaku tertentu. 

Tujuan utama dari penilaian perilaku kerja guru adalah untuk menciptakan lingkungan kerja yang positif, mendukung pertumbuhan profesional, dan meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah.

----------------------------------------


Penerapan Peraturan Nomor 7607/B.B1/HK.03/2023 akan memiliki dampak yang signifikan dalam dunia pendidikan. Pertama, para guru dan kepala sekolah akan memiliki panduan yang jelas mengenai apa yang diharapkan dari mereka dalam hal kinerja, sehingga dapat meningkatkan akuntabilitas dan transparansi. Kedua, evaluasi kinerja yang lebih terstruktur dan terukur dapat membantu identifikasi kebutuhan pengembangan profesional bagi para pendidik.

Berikut kami bagikan contoh bukti dukung Penilaian kinerja dan Observasi dan tugas tambahan pada link dibawah ini:









Lebih lengkapnya:
  1. Perdirjen Juknis Pengelolaan Kinerja Guru dan Kepala Sekolah (Unduh)
  2. Rubrik Observasi Praktik Kinerja (Unduh)
  3. Penjelasan 18 RHK pada Pengelolaan Kinerja PMM (Unduh)
  4. Form Laporan Observasi Kelas (Unduh)
  5. Contoh Form Observasi Kinerja Guru (Unduh)
  6. Form Laporan BK (Unduh)
  7. Laporan Guru Piket (Unduh)
  8. Laporan Kepala Perpustakaan (Unduh)
  9. Laporan Komunitas Belajar (Unduh)
  10. Laporan Kepala Laboratorium IPA (Unduh)
  11. Laporan Pembina Ekstrakurikuler (1) (Unduh)
  12. Laporan Pembina Ekstrakurikuler (2) (Unduh)
  13. Laporan TPPK (Unduh)
  14. Laporan Umpan Balik (Unduh)
  15. Laporan Kegiatan Operator Dapodik (Unduh)
  16. Supervisi Administrasi Pembelajaran (Unduh)

Demikian sekilas bukti dukung Pengelolaan Penilaian E-Kinerja pada PMM. Semoga bermanfaat. (Yeka)


No comments:

Post a Comment